TRIBUNJAMBI.COM - Dalam sebulan dua pria dilaporkan mengalami insiden alat kelamin terpotong.
Kepolisian Spanyol kini tengah menghadapi sebuah misteri setelah dalam sebulan terakhir dua pria ditemukan dalam kondisi kemaluan teramputasi di Costa del Sol.
Pria kedua yang berlarian di pantai sambil berteriak-teriak itu diyakini sebagai warga Spanyol dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Menurut media Spanyol, saat dokter memeriksanya, mereka menemukan tali sepatu dan cincin karet di kemaluan pria itu.
Dari bukti yang ditemukan itu, dokter menduga pria tersebut tengah membuat tourniquet yaitu alat untuk menghentikan pendarahan.
Sebelumnya, polisi menghentikan pria itu di Benalmadena setelah melihat darah menetes dari selangkangannya. Awalnya, pria itu mengaku bernama alien bernama Sergio tetapi kemudian dia mengatakan dirinya adalah seorang perempuan bernama Naomi.
Pria berusia antara 30-35 tahun itu juga terlihat terluka di bagian kepala serta terlihat kebingungan.
Dia tak bisa mengingat siapa dirinya atau apa yang telah menimpa dirinya. Polisi sudah mengambil sidik jari pria itu untuk memastikan identitasnya.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter memastikan kemaluan pria itu diamputasi dan kemudian melakukan pembedahan untuk memulihkan kondisi pria tersebut.
Sejauh ini belum diperoleh kabar apakah tim medis di RS Benalmadena berhasil menyelamatkan alat vital pria tersebut. Tes alkohol juga menunjukkan pria tersebut tidak mengonsumsi minuman keras.
Sehingga polisi menduga pria tersebut mengalami gangguan mental.
Kasus ini mengulang peristiwa sejenis bulan lalu di Zaragoza ketika seorang pria asal Inggris berusia 33 tahun berjalan di kota Zaragoza berlumuran darah setelah kemaluannya putus. Pria itu kemudian membawa polisi ke kediamannya, di mana petugas menemukan potongan kemaluan pria tersebut. Baca juga: Sedang Asyik Ngobrol, Kemaluan Pria Ini Digigit Anjing Tetangganya
Para dokter berhasil menyambung organ tubuh yang putus itu tetapi tidak diketahui apakah pembedahan itu berhasil atau tidak. Sehari kemudian polisi menangkap seorang pria Inggris yang diduga membantu pria pertama memotong dengan sengaja kemaluannya sendiri.
Baca: Sindir Kepala Dinas yang Tak Hadir di Acara Tabligh Akbar, Bupati Rencanakan Buat Absen Khusus Kadis
Baca: Diselidiki Polisi, Pesta Ultah Seungri yang Dihadiri Raline Shah dan Milene Fernandez, Kasus Ini?
Baca: Asusila di Kalangan Remaja yang Kian Memprihatinkan
Baca: LINK Live Streaming Debat Kelima Pilpres 2019, Siaran Langsung 4 Stasiun TV Nasional
Baca: Wajah Konclong Syahrini Buat Reino Barack Terpukau, Ternyata Rahasianya Rutin Minum Jus Semangka
Kisah Sada Abe yang Potong Kelamin Kekasih
Dikutip dari The Frisky, Minggu (7/4/2019) 28 Mei 1905 bertempat di Kanda, Tokyo, Jepang, seorang bayi perempuan lahir dari keluarga pembuat tikar Tatami.
Anak perempuan itu dinamai oleh orang tuanya Sada Abe.
Tokyo walaupun sebagai ibukota Jepang saat itu dan berlabel kota maju, namun kehidupan masyarakat kelas bawahnya amat susah.
Abe juga turut merasakan susahnya hidup di Tokyo lantaran ia terlahir di keluarga kurang mampu.
Pada umur 17 tahun tepatnya tahun 1922, Abe yang sudah menginjak remaja mulai menunjukkan sifat labilnya.
Baca Juga : Rejeki Nomplok! Wanita Ini dapati Harta Karun Senilai Rp 4 Miliar di Perut Ayam Peliharaannya
Ia mulai sering bolos sekolah, berdandan menor, bergaul dengan remaja seumuran dengannya diluar rumah dan cenderung liar.
Saking tak terkontrolnya, Abe malah sempat diperkosa oleh kenalannya sendiri akibat pergaulan bebasnya.
Bukannya sembuh setelah mengalami kejadian itu, Abe semakin menjadi-jadi dengan kelakuan negatifnya.
Kedua orang tuanya juga sudah jengah dengan kenakalan Abe yang pada akhirnya ia dijual ke tempat dimana 'pembentukan' Geisha (pelacur) di Yokohama.
Namun Abe malah kegirangan mendengar hal itu.
Memang sedari kecil Abe bercita-cita menjadi seorang Geisha dengan kehidupan glamornya.
Dan ia amat bangga jika kelak cita-citanya itu terwujud.
Patut dicatat, kala itu menjadi Geisha dilegalkan di Jepang.
Lima tahun Abe menjalani pekerjaannya menjadi wanita penghibur sampai akhirnya ia terkena penyakit Syphilis.
Namun layaknya sebuah pekerjaan legal, penyakit syphilis Abe berhasil diobati karena mendapat jaminan kesehatan dari negara.
Singkat cerita, Abe lambat laun mulai meninggalkan dunia hiburan malamnya karena berbagai masalah pelik yang mendera.
Ia menjadi pelayan restoran Yoshidaya, Tokyo pada 1 Februari 1936.
Namun disini masalah kembali muncul.
Pemilik restoran, Kichizo Ishida (42) mulai menaruh hati kepada Abe.
Keduanya lantas terlibat hubungan terlarang lantaran Ishida sudah punya istri.
Seperti kesetanan, Ishida dan Abe menjalani perselingkuhannya dengan berhubungan badan berkali-kali.
Hingga pada Mei 1936, Ishida mulai bosan dengan perselingkuhannya ini.
Ishida bahkan berniat mengakhiri hubungannya dengan Abe dan ia ingin hidup bersama istrinya.
Cemburu dan tak terima dengan pernyataan Ishida, Abe lantas menggadaikannya beberapa pakaiannya untuk membeli pisau dapur.
Abe lantas mengatakan kepada Ishida bahwa ia ingin bertemu dan berhubungan badan untuk terakhir kalinya.
Maka pada 18 Mei 1936, Abe melancarkan aksinya.
Usai berhubungan badan, Ishida terlelap tidur, saat itulah Abe kemudian mencekik leher kekasihnya itu sampai tewas.
Ishida yang sudah tak bernyawa kemaluannya kemudian dipotong oleh Abe sebelum membungkusnya dengan sampul majalah dan membawanya.
Baru pada tanggal 20 Mei 1936, polisi dapat menangkap Abe.
Hakim memberikan vonis 6 tahun penjara kepada Abe.
Setelah bebas, Abe sempat bekerja di sebuah pub.
Hingga pada masa tuanya Abe menghilang dari publik dan ternyata ia mulai menenangkan diri di sebuah biara perempuan pada 1970.
Sada Abe sendiri meninggal pada tahun 1971
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Sebulan, Polisi Spanyol Temukan 2 Pria dengan Kemaluan Terpotong", https://internasional.kompas.com/read/2019/04/09/11242111/dalam-sebulan-polisi-spanyol-temukan-2-pria-dengan-kemaluan-terpotong.