Data Pemilih KPU Sangat Mudah Dibobol, Sebelumnya Bocah Ini Hanya 3 Menit Bobol Sistem Keamanan Nasa

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data Pemilih KPU Sangat Mudah Dibobol, Sebelumnya Bocah Ini Hanya 3 Menit Bobol Sistem Keamanan Nasa

Data Pemilih KPU Mudah Dibobol, Sebelumnya Bocah Ini Hanya 3 Menit Bobol Sistem Keamanan Nasa

TRIBUNJAMBI.COM - Dengan usia yang masih muda, mungkin bagi sebagian orang hanya mengisi kesibukan dengan bermain dengan sebayanya.

Namun, Bocah 15 tahun asal Tangerang sudah sukses menjadi hacker Indonesiadan bobol sistem keamanan Nasa milik Amerika.

Meski bisa membobol keamanan Nasa milik Amerika, siswa SMP di Tengerang ini nyatanya hanya tinggal di gang sempit dan belajar secara otodidak.

Bocah SMP berusia 15 tahun itu bernama Putra Aji Adhari, hacker Indonesiayang berasal dari Kota Tangerang.

Bagi bocah SMP ini, situs Komisi Pemilihan Umum atau KPU tergolong mudah diretas sehingga data pemilih dapat dilihat dengan mudah.

Dia juga menyebutkan, situs pemerintah juga gampang dibobol.

Sayangnya, respon petugas keamanan situs bersangkutan lambat memberikan respon.

 

-------

Putra Aji Adhari (15) bocah peretas situs National Aeronautics and Space Administration ( NASA) asal Tangerangtersebut ternyata berasal dari keluarga yang pas-pasan.

Hidup di rumahnya yang berada di belakang gang sempit, siswa madrasah di Tangerang tersebut merasa tidak ada yang perlu dicemaskan.

Lantaran ia masih mempunyai kedua orang tuanya yang selalu mendukung seluruh kegiatannya di bidang IT dan ketiga kakaknya yang sayang kepada adik bungsunya tersebut.

"Iya ya biar tinggal di gang sempit juga enggak membatasi aku untuk belajar dan berkreasi. Enggak malu juga ngapain harus malu," kata Putra kepada TribunJakarta.com, Selasa (2/4/2019).

Tinggal di rumah sederhana dan seadanya, tak menghalangi bocah 15 tahun tersebut untuk belajar di depan layar komputernya mengenai IT hingga dapat meretas situs beberapa perusahaan.

Dari perusahaan nasional hingga perusahaan internasional.

Padahal, sekolahnya yang berada di Ciledug tidak menyediakan perangkat komputer bagi siswanya namun, tidak mengalangi Putra untuk belajar IT dan programming.

"Di sekolah enggak ada komputer apa lagi pelajarannya. Ya emang awalnya semua belajar sendiri di rumah di luar KBM," ujar Putra.

Bahkan, komputer canggih yang ia gunakan untuk meretassitus NASA dan beberapa instansi lainnya ia beli dari uang melaporkan ke instansi tersebut bahwa ada celah di situsnya.

"Dari uang apresiasi aja, kan kalau ngelapor instansi kalau disitusnya ada bug dan celah suka ada apresiasi," kata dia.

Komputer yang ditaruh di ruang keluarga berukuran hanya sekria 3x3 meter bahkan berdempetan dengan kamar mandi menjadi ruang belajar dan bekerja Putra.

Hal itu menurutnya tidak membatasi dirinya untuk terus berkembang dan mengangkat derajat keluarga, terutama ayah dan ibunya.

"Intinya enggak membatasi. Kalau gini aku juga kan bisa angkat keluarga sama ayah ibu juga. Asal semangat," tutur Putra polos.

Saanah, ibu dari Putra pun berbicara tidak memberikan pelajaran khusus kepada anak bungsunya hingga berhasil viral karena keterampilannya menjadi white hat hacker.

Ia mengaku hanya menanamkam pendidikan agama sedari Putra masih berada di TK.

"Alhamdulillah semua kan diberikan dari Allah SWT. Yang penting saya kasih pendidikan agama dari kecil, kalau Putra lagi asik sama komputernya saya pasti selalu gedor-gedor buat salat terus," ujar Saanah.

Bahkan, kemarin hari Senin (1/4/2019), Putra diberikan beasiswa sekolah gratis di madrasah tempat ia mengenyam pendidikan untuk enam bulan ke depan.

"Karena prestasi dia, jadi alhamdulillah enggak perlu bayar sekolah lagi selama enam bulan ke depan," kata Saanah.

Sebelumnya, nama Putra meroket karena berhasil membobolsitus NASA.

Kepada TribunJakarta, Putra Aji Adhari mengaku sebenarnya dirinya bukan lah peretas (hacking). Dia hanya melakukan tes masuk (penetration testing).

Nah, sistem keamanan NASA yang sangat ketat, ternyata masih bisa dimasuki oleh Putra. Simak rangkuman TribunJakarta:

1. Kecanduan gim

Siapa sangka, karena kegemarannya bermain gim online membuat dirinya dapat menguasai IT hingga bisa membobol situs NASA.

"Awalnya karena main gim sih sudah dari kecil, minecraft, Point Blank, banyak. Kan kalau masuk ke situs NASA harus ada izinnya, nah ini aku bisa masuk bebas," beber anak terakhir dari empat bersaudara itu.

Lalu, ia mengembangkan bakat terpendamnya itu secara otodidak dari internet juga komunitas IT se-Indonesia.

Mulai dari membaca artikel di google, hingga menonton saluran streaming di Youtube.

"Belajarnya awalnya lewat google, tapi misalnya kalau aku ada masalah di FB itu kan ada komunitas IT gitu, aku tanya di situ," tutur Putra.

Putra Aji Adhari (15) bocah SMP asal Tangerang yang berhasil membobol situs NASA, Senin (1/4/2019) (TribunJakarta/Ega Alfreda)
2. Bobol situs NASA

Bocah asal Tangerang itu mencap dirinya sebagai white hat hacker.

White hat hacker sendiri lebih dikenal sebagai bug hunter atau para ahli IT yang bisa menyusup ke situs apa pun tanpa izin.

Bahasa awamnya adalah hacker namun, white hat hacker merupakan hacker yang hanya melakukan penetrarion testing pada sebuah situs.

Sebab, bocah SMP yang masih berumur 15 tahun tersebut suatu hari berhasil masuk ke ke situs National Aeronautics and Space Administration (NASA) melalui bakatnya di sebagai white hat hacker.

"Sebenernya enggak nge-hack, tapi penetration testing. Ngetes bagian mana yang ada bug-nya dan ada celahnya untuk bisa disusupi. Nanti dari sana kita lapor ke NASA," terang Putra saat ditemui di rumahnya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (1/4/2019).

Yang dimaksud penetration testing adalah mencoba masuk ke situstertentu dan menemukan sebelah mana yang sekiranya bisa disusupi hacker jahat.

Lalu, sebagai white hat hacker, Putra memberitahu pihak NASA bahwa ada bug di situsnya rawan dimasuki hacker jahat, itu pengertian penetration testing.

"Jadi aku melakukan penetration testing ke situs NASA, nah bugnya impact-nya itu besar banget. Itu nama bugnya RCA (remote code execution) jadi dari URL itu aku bisa masukin komen linux langsung ke server. Nah itu impactnya aku bisa buat file gitu, pokoknya sudah masuk serverlah. Database juga bisa keliatan gitu," terang Putra.

3. Diminta teman bobol instagram mantan pacar

Setelah berhasil membobol situs National Aeronautics and Space Administration (NASA), Putra Aji Adhari (15) justru kebanjiran order dari teman sejawatnya.

Putra Aji Adhari yang secara otodidak belajar dunia IT hingga berhasil membobol situs beberapa perusahaan besar seperti NASA malah kebanjiran pesanan usainya.

Sebab, saat ditemui di rumahnya yang berada di kawasan Ciledug, Tangerang itu Putra Aji Adharimengaku banyak temannya yang minta diajarkan mengenai komputer.

Terutama dalam bidang internet dan sistem IT agar bisa membobol akun facebook dan instragram mantan pacar temannya.

"Iya pas tahu bisa nge-hack gitu, langsung banyak yang minta ajarin komputer. Terus minta ajarin acara hack. Tapi mintanya malah tolong ajarin sama hack-in akun facebook, Instagram mantan," kata Putra Aji Adhari sambil tertawa, Senin (1/4/2019).

Namun, saat ditanya TribunJakarta.com, siswa madrasah tersebut langsung menolak permintaan tolong temannya tersebut.

"Ya enggak lah, nggak penting," celetuk hacker tersebut.

Padahal, untuk membobol sebuah akun media sosial itu bukanlah pekerjaan yang rumit.

Ia mengaku hanya memerlukan waktu tiga menit, 10 menit paling lama untuk membuka akun media sosial milik orang lain.

Anak bungsu dari empat bersaudara itu mengaku khusus Facebook dan Instagram dapat menyita waktu sedikit lama untuk menembus pertahanan situsnya.

"Bisa sih, tapi itu kan kalau instagram apa ya sekuritinya lebih tinggi jadi lebih lama. Tapi kalau facebook pernah dan itu ada bug dikit beberapa," tutur Putra.

4. Situs milik negara lemah

Putra Aji Adhari pernah mencoba membobol situs milik pemerintahan Indonesia.

Saat sudah meretas dan masuk ke dalam situs pemerintahan, Putra yang masih duduk di kelas 2 Madrasah itu menyebut bahwa situsmilik negara rentan diretas.

"Justru web instansi pemerintah itu memang bugnya itu gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalau aku report bug. Makanya kalo aku mau lapor bug situspemerintah lewat BSSN ( Badan Siber dan Sandi Negara )," kata Putra di kediamannya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (1/4/2019).

Ia juga mengeluhkan lambannya respon pemerintahan dalam menanggapi laporannya mengenai bug yang ada dalam situsmereka.

Maka dari itu ia selalu melaporkan bug tersebut kepada BSSN tentang penemuan bug yang ada di dalam situs pemerintahan yang ia retas.

Contohnya, hanya perlu tiga menit untuk Putra dapat meretas situsmilik pemerintah saking lemahnya sistem pertahanan.

"Kalau aku biasanya lihat dulu situsnya. Sebenarnya tidak bisa si ditargetin berapa. Itu tergantung developernya gitu. Biasanya tiga menit," ujar Putra.

Situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan contoh yang Putra berikan mempunyai sistem pertahanan yang lemah disitusnya.

Ia pernah menganalisa sistem keamanan situs KPU bulan lalu sampai masuk ke dalam database situs tersebut yang isinya nama penduduk semua daerah.

"Pernah aku masuk ke dalamnya (situs) itu malah lihat semua data penduduk untuk pemilih (Pemilu)," bocor Putra.

Anak terakhir dari empat bersaudara tersebut mengatakan tingkat keamanan situs KPU berada di level menengah.

"Kalau domain utamanya lumayan aman sih, tapi kalau beberapa sub domain itu bisa dibilang sedang lah," kata Putra.

4. Ingin punya bisnis IT

Bill Gates penemu Microsoft Word dan Mark Elliot Zuckerberg merupakan sosok yang mempengaruhi motivasi Putra untuk bergerak di bidang IT.

Sedangkan Siswa SMP tersebut bercita-cita menjadi programmer seperti idolanya yang juga hacker asal Indonesia yakni Jim Geovedi dan kang Onno.

"Kalau cita-cita mah ada pingin punya bisnis IT sendiri tapi. Tapi hobi kayak gini tetap dilakuin dan tetap belajar terus," ucap Putra.

Di kesempatan yang sama, Saanah ibunda Putra mengaku tidak pernah membayangkan bahwa anak bontotnya tersebut mempunyai bakat langka dan gemilang.

Ia selalu mengingatkan kepada buah hatinya terutama putra untuk selalu taat beribadah karena sudah diberikan bakat di atas rata-rata anak seumurannya.

"Kaget banget awalnya waktu diterangin karena saya kan tidak tahu apa-apa. Tapi saya selalu ingatkan kalau ada uang gitu jangan diambil, mending laporin saja. Syukur-syukur ada rewardnya nanti," kata Saanah.

Saat TribunJakarta.com mengunjungi rumahnya, Putra memiliki tatanan bahasa dan kosakata yang sangat tinggi untuk anak seumurannya.

Bahkan, ia tak jarang menggunakan Bahasa Inggris dalam bertutur dan mengetahui bahasa bidang IT namun, pribadinya sangat baik dan cenderung pemalu.

Saat sudah berada di depan komputernya, Putra bak memiliki dunia sendiri dan sangat terampil dalam mengoperasikan komputer.

Ia mengetik dengan jemarinya sangat lihai dan cepat bahkan tanpa memandang keyboard dan tidak ada salah ketik satu huruf pun. (TribunJakarta Ega Alfreda/Erik Sinaga)

Berita Terkini