3. Diminta teman bobol instagram mantan pacar
Setelah berhasil membobol situs National Aeronautics and Space Administration (NASA), Putra Aji Adhari (15) justru kebanjiran order dari teman sejawatnya.
Putra Aji Adhari yang secara otodidak belajar dunia IT hingga berhasil membobol situs beberapa perusahaan besar seperti NASA malah kebanjiran pesanan usainya.
Sebab, saat ditemui di rumahnya yang berada di kawasan Ciledug, Tangerang itu Putra Aji Adharimengaku banyak temannya yang minta diajarkan mengenai komputer.
Terutama dalam bidang internet dan sistem IT agar bisa membobol akun facebook dan instragram mantan pacar temannya.
"Iya pas tahu bisa nge-hack gitu, langsung banyak yang minta ajarin komputer. Terus minta ajarin acara hack. Tapi mintanya malah tolong ajarin sama hack-in akun facebook, Instagram mantan," kata Putra Aji Adhari sambil tertawa, Senin (1/4/2019).
Namun, saat ditanya TribunJakarta.com, siswa madrasah tersebut langsung menolak permintaan tolong temannya tersebut.
"Ya enggak lah, nggak penting," celetuk hacker tersebut.
Padahal, untuk membobol sebuah akun media sosial itu bukanlah pekerjaan yang rumit.
Ia mengaku hanya memerlukan waktu tiga menit, 10 menit paling lama untuk membuka akun media sosial milik orang lain.
Anak bungsu dari empat bersaudara itu mengaku khusus Facebook dan Instagram dapat menyita waktu sedikit lama untuk menembus pertahanan situsnya.
"Bisa sih, tapi itu kan kalau instagram apa ya sekuritinya lebih tinggi jadi lebih lama. Tapi kalau facebook pernah dan itu ada bug dikit beberapa," tutur Putra.
4. Situs milik negara lemah
Putra Aji Adhari pernah mencoba membobol situs milik pemerintahan Indonesia.
Saat sudah meretas dan masuk ke dalam situs pemerintahan, Putra yang masih duduk di kelas 2 Madrasah itu menyebut bahwa situsmilik negara rentan diretas.
"Justru web instansi pemerintah itu memang bugnya itu gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalau aku report bug. Makanya kalo aku mau lapor bug situspemerintah lewat BSSN ( Badan Siber dan Sandi Negara )," kata Putra di kediamannya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (1/4/2019).
Ia juga mengeluhkan lambannya respon pemerintahan dalam menanggapi laporannya mengenai bug yang ada dalam situsmereka.
Maka dari itu ia selalu melaporkan bug tersebut kepada BSSN tentang penemuan bug yang ada di dalam situs pemerintahan yang ia retas.
Contohnya, hanya perlu tiga menit untuk Putra dapat meretas situsmilik pemerintah saking lemahnya sistem pertahanan.
"Kalau aku biasanya lihat dulu situsnya. Sebenarnya tidak bisa si ditargetin berapa. Itu tergantung developernya gitu. Biasanya tiga menit," ujar Putra.
Situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan contoh yang Putra berikan mempunyai sistem pertahanan yang lemah disitusnya.
Ia pernah menganalisa sistem keamanan situs KPU bulan lalu sampai masuk ke dalam database situs tersebut yang isinya nama penduduk semua daerah.
"Pernah aku masuk ke dalamnya (situs) itu malah lihat semua data penduduk untuk pemilih (Pemilu)," bocor Putra.
Anak terakhir dari empat bersaudara tersebut mengatakan tingkat keamanan situs KPU berada di level menengah.
"Kalau domain utamanya lumayan aman sih, tapi kalau beberapa sub domain itu bisa dibilang sedang lah," kata Putra.
4. Ingin punya bisnis IT
Bill Gates penemu Microsoft Word dan Mark Elliot Zuckerberg merupakan sosok yang mempengaruhi motivasi Putra untuk bergerak di bidang IT.
Sedangkan Siswa SMP tersebut bercita-cita menjadi programmer seperti idolanya yang juga hacker asal Indonesia yakni Jim Geovedi dan kang Onno.
"Kalau cita-cita mah ada pingin punya bisnis IT sendiri tapi. Tapi hobi kayak gini tetap dilakuin dan tetap belajar terus," ucap Putra.
Di kesempatan yang sama, Saanah ibunda Putra mengaku tidak pernah membayangkan bahwa anak bontotnya tersebut mempunyai bakat langka dan gemilang.
Ia selalu mengingatkan kepada buah hatinya terutama putra untuk selalu taat beribadah karena sudah diberikan bakat di atas rata-rata anak seumurannya.
"Kaget banget awalnya waktu diterangin karena saya kan tidak tahu apa-apa. Tapi saya selalu ingatkan kalau ada uang gitu jangan diambil, mending laporin saja. Syukur-syukur ada rewardnya nanti," kata Saanah.
Saat TribunJakarta.com mengunjungi rumahnya, Putra memiliki tatanan bahasa dan kosakata yang sangat tinggi untuk anak seumurannya.
Bahkan, ia tak jarang menggunakan Bahasa Inggris dalam bertutur dan mengetahui bahasa bidang IT namun, pribadinya sangat baik dan cenderung pemalu.
Saat sudah berada di depan komputernya, Putra bak memiliki dunia sendiri dan sangat terampil dalam mengoperasikan komputer.
Ia mengetik dengan jemarinya sangat lihai dan cepat bahkan tanpa memandang keyboard dan tidak ada salah ketik satu huruf pun. (TribunJakarta Ega Alfreda/Erik Sinaga)