NENEK Ini Relakan Rahimnya Mengandung Anak dari Cucunya yang Ingin Miliki 'Anak Kandung'

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi --garis kehamilan

Bayi tersebut diberi nama Uma dan pasangan Elliot serta Mattew mengatakan bahwa dengan sisa hidupnya, mereka berencana untuk merawat Uma. Sebelumnya mereka tak pernah menyangka, bisa memiliki seorang anak kandung secara genetik.

MENGANDUNG ANAK ORANG LAIN:
Bagaimana rasanya dibayar untuk mengandung anak orang lain, Mungkin bisa tanyakan pada perempuan-perempuan di kota Anand di Negara Bagian Gujarat, India. Letaknya sekitar 600 km dari New Delhi.

Di tempat ini tumbuh bak jamur klinik kehamilan dan bersalin, yang mengkhususkan diri merawat para perempuan yang meminjamkan rahim mereka untuk membesarkan perkawinan sperma dan sel telur dari pasangan asing.

The Akanksha Infertility Clinic di Anand, contohnya, merupakan salah satu pusat surrogacy komersial di India.

Klinik ini menawarkan layanan ibu pengganti sejak sekitar 10 tahun lalu. Sudah lebih dari 700 bayi lahir dari rahim-rahim sewaan.

Perempuan-perempuan di klinik ini perutnya hanya dipinjam sementara oleh banyak orang barat lantaran praktik sewa rahim di negara mereka terlalu mahal dan ilegal, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail.

Setiap perempuan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 90,1 juta per kehamilan. Jumlah uang itu diakui mereka sangat membantu kehidupan warga desa miskin rata-rata hanya berpenghasilan Rp 14 ribu sehari.

Sementara biaya melahirkan sekitar Rp 326,2 juta sudah dibayarkan oleh orangtua biologis si bayi.

Sarla Patelia, 40 tahun, warga Desa Manjipura sekitar 25 kilometer dari Anand sudah dua kali melahirkan bayi milik orang asing yakni 2009 dan 2012.

Dari kelahiran itu dia mampu membangun rumah dua lantai dan memindahkan keluarganya.

Sebelum mempunyai tempat tinggal layak, Sarla mendiami gubuk beratap seng. Dia bahkan mampu membiayai operasi tumor suaminya sebesar Rp 28,2 juta.

"Kami tidak punya pekerjaan sampai saat ini. Sehari-hari hidup dari uang hasil sewa rahim," ujar Sarla.

Sewa rahim ini disahkan di India 12 tahun lalu namun di sejumlah negara seperti Inggris dan Australia ini dilarang. Di Amerika Serikat sebenarnya sudah diperbolehkan namun biayanya lima kali lipat ketimbang di Negeri Hindustan.

Dr. Nayna Patel direktur Klinik Akanksha mengatakan sewa rahim di negaranya menjadi populer selain harga murah, paramedisnya dinilai sudah mampu melakukan itu, serta teknologi yang baik.

"Perempuan di sini juga dikenal gaya hidup ketimuran. Mereka tidak suka menenggak minuman beralkohol, merokok, dan memakai narkotika," ujar Patel

Halaman
123

Berita Terkini