"Kalau dia tenang mungkin akan lebih mudah dimintai keterangan," ungkapnya.
Sebelumnya, Polda Sumsel telah menerjunkan Tim K9 anjing pelacak dan unit Jatanras untuk membantu melakukan pemeriksaan ulang TKP kejadian.
Anjing Pelacak sedikit kesulitan mencari jejak di TKP karena sudah banyak dimasuki warga.
Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra meninjau ke tempat kejadian perkara pembunuhan Melinda Zidemi di areal PT PSM di Sungai Baung.
“Kita gabungan Polres OKI dan Unit Jatanras Polda Sumsel, K9 dan Labfor tadi melakukan pengecekan ulang TKP, termasuk juga melibatkan anjing pelacak," jelas Kapolres pada wartawan.
Sedangkan pelaku, menurut AKBP Donni, ada yang dicurigai dan saat ini sedang pendalaman.
"Kita akan mendalami. Pelaku pembunuhan diminta menyerahkan diri sebelum ditangkap," harap Donni yang terus memerintahkan tim mencari pelaku.
Perlu diketahui, penemuan mayat korban Melinda Zidemi di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu, Air Sugihan OKI ini telah menjadi atensi pihak kepolisian.
Saksi kunci pembunuhan masih dalam pengawalan polisi guna pengungkapan pelakunya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menuturkan, kasus ini menjadi atensi yang langsung diperintahkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada Reskrim Polres OKI dan Polda Sumsel.
"Dari hasil visum yang dilakukan, korban tewas karena dicekik. Sebab di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan. Selain itu, lidah korban patah, hingga korban susah untuk bernafas," ujarnya, Rabu (27/3/2019).
Selain itu, ditemukan bukti adanya bekas sperma di sekitar area kewanitaan korban.
Hal ini memastikan, bila sebelum dibunuh korban terlebih dahulu diperkosa para pelaku.
"Di tubuh korban terdapat sperma laki-laki (pelaku, red). Ini diduga kuat, bila korban memang diperkosa para pelaku," jelasnya.
Jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.