Ia kemudian bersama dengan Wahyu Jayadi dan rekan-rekan lainnya, pergi ke rumah korban Siti Zulaeha untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
"Dari situ kita langsung ke ruang kerjanya ibu Sula (nama akrab korban di UNM) agar mencari infonya, di situ kami tidak terlalu perhatikan pak Wahyu," ujar Alamsyah.
Tak hanya Alamsyah, salah seorang karyawan UNM yang enggan disebutkan namanya, juga mengaku melihat Wahyu Jayadi di kampus Jumat (22/3/2019).
Saat itu Wahyu Jayadi diketahui sedang mencari gunting kuku.
"Pagi-pagi sempat ia (Wahyu) cari gunting kuku," ujar salah satu karyawan UNM yang enggan disebut namanya, Selasa (26/3/2019).
"Tapi karena tidak ada, yang bersangkutan langsung mencari di luar. Katanya mau beli di kios, tidak tahu gunting kuku itu untuk apa," jelasnya menambahkan.
Hubungan Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Lintas Terkini, Sabtu (23/3/2019), melalui video tersebut, Wahyu Jayadi menjelaskan bahwa korban memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap Wahyu Jayadi.
Padahal menurut Wahyu, dirinya dan korban tidak terlibat hubungan asmara atau memiliki rasa saling suka.
Diakui oleh Wahyu, dirinya merasa terganggu dengan sikap korban yang terlalu mencampuri urusan pribadinya.
Sikap ikut campur yang ditunjukkan oleh korban, diduga oleh pelaku lantaran Siti Zulaeha memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap korban.
"Ya rasa memilikinya tinggi menurut saya, karena selalu mencampuri urusan-urusan pribadi saya, saya pikir (korban) bukan apa-apanya saya dan juga bukan siapa-siapa gitu," jelas Wahyu Jayadi Sabtu (23/3/2019).
Ditanya seberapa sering korban mencampuri urusan pribadi pelaku, Wahyu Jayadi mengatakan hal tersebut dilakukan korban berkali-kali.
"Iya (sering), itu yang saya maksud, rasa memiliki itu yang kadang menyangkut masalah begitu, bukan dia yang harus mengurusi (ikut campur) sebenarnya," lanjut Wahyu Jayadi.
"Saya jadi bingung sendiri," tambahnya.