Kisah intel andalan ini menyentuh hati. Saat siang jualan bakso, kalau malam jual sekoteng. Bahkan, kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.
TRIBUNJAMBI.COM - Tak ada yang menyangka, tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu adalah intelijen. Penyamarannya yang alami tak diketahui orang sama sekali.
Kisah intel andalan ini menyentuh hati. Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.
Bahkan, intel andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.
Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.
Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.
Baca Juga
Penyamaran Polwan Mira Totalitas, Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke
BREAKING NEWS Ibunda Ustaz Abdul Somad Meninggal Dunia, Kejadian Sebelum Salat Subuh
16 Menit, Mengapa Penembakan Masjid di Selandia Baru Bisa Lolos Siaran Langsung di FB?
Banjir Bandang Sentani, Aksi Heroik Personil TNI Selamatkan Bayi yang Nyaris Celaka di Kolong Rumah
Tanpa Basa-basi, Dua Polwan Menyamar ke Tempat Hiburan di Bali, Tapi di Suruh Masuk Kamar Dulu
Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.
Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian. Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Satu perwira di Satreskrim Polrestabes Bandung, Tri, sempat mengisahkan pengalamannya menangkap penjahat dengan kisah-kisah penyamarannya kepada Tribun Jabar, belum lama ini.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," kata Tri.
Selama penyamaran, ia berinteraksi sebagaimana halnya pedagang.