Rusunawa yang Dibangun Rp 30 Miliar Hanya Jadi Tempat Berteduh Ternak

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusunawa Mangkrak

Terkait rusunawa ini, Imam menuturkan, dua bulan silam sudah ditinjau dari pusat.

Baca: WASPADA Badai Matahari Hari Lumpuhkan Perangkat Elektronik, Hp, Tv dan GPS

Baca: Piala Presiden 2019, Duel Hidup Mati Persija Jakarta Menghadapi PSS Sleman

Baca: Beradu Kuat Runner up Terbaik, di Babak 8 Besar Piala Presiden 2019

Baca: Pengen Punya Profesi Seperti Chef Juna atau Chef Arnold, Begini Cara Memulainya

Baca: Youtuber Bayu Skak beradu Akting Dengan Mantan Pesepakbola Timo Scheunemann di Yowis Ben 2

Selain itu, Kementerian PUPR juga akan menyerahterimakan kepada Pemkab Pringsewu.

Meskipun sudah dibangun sejak dua tahun silam, kondisi fasilitas rusunawa tidak berfungsi dengan baik.

"Pompa air rusak, termis listrik banyak yang hilang. Karena kondisinya seperti itu, (kita) belum bisa menerima," ungkapnya.

Pembangunan rusunawa di Bumi Jejema Secancanan pada 2016 silam sempat menimbulkan polemik di tubuh legislatif.

DPRD Pringsewu menolak pembangunan rusunawa karena dianggap akan semakin membebani APBD untuk perawatannya.

Wakil Ketua DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan mengatakan, saat itu eksekutif ngotot menerima pembangun rusunawa.

Oleh karena itu, Sagang mengatakan, kalaupun ada usulan untuk perawatan rusunawa, DPRD tidak akan menyetujui.

"Dari dulu sudah kami bilang, nanti perawatannya gimana? Ya udah nanti kalau ada (ajuan untuk) perawatan kita konsisten. Mangkrak begitu biarkan saja. Karena itu APBN tho. Biar mereka yang bertanggung jawab," tukasnya.

Habiskan 20 Miliar

Rusunawa mangkrak juga pernah terjadi di Kabupaten Tanahbumbu

Rusunawa tak Terpakai Karena Pengerjaan Belum Selesai (Banjarmasinpost)

Bahkan tak ada satu tukang pun yang berada dilokasi pembangunan yang bertempat di Jalan dharma Praja Kelurahan Gunung Tinggi Kabupaten Tanahbumbu. Pembangunannya pun masih banyak yang belum selesai.

Pantauan Banjarmasin post dilapangan, Selasa (13/3/18), bangunan berlantai 5 tersebut belum semua kaca jendelanya terpasang, bahkan aluminium jendela pun sebagian belum terpasang.

Selain itu, closednya juga belum terpasang, sebagian plapon juga belum terpasang bahkan pagar tangga disisi kanan dan kiri bangunan juga belum ada.

Bangunan yang dimulai pada Januari 2017 lalu seharusnya selesai pada akhir tahun 2017 lalu. Namun hingga kini, bangunan bangunan yang bersumber dari APBN melalui Provinsi Kalimantan Selatan bernilai kurang lebih 20 miliar itu pun belum selesia juga.

Halaman
123

Berita Terkini