Bakal Ada Badai Matahari 15 Maret 2019, Ini Dampak yang Bisa Terjadi, 2700 Tahun Pernah Sampai Bumi

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badai matahari kelas X yang terjadi pada Selasa (10/6/2014) pukul 20.42 WIB seperti dipotret kamera NASA.

Negara-negara di "bagian utara" Amerika Serikat, seperti Michigan dan Maine, dapat melihat cahaya utara.

Badai juga dapat memicu fluktuasi di beberapa jaringan listrik yang lemah tetapi hanya akan berdampak kecil pada satelit di ruang angkasa, kata pusat itu.

Ilmuwan SWPC meramalkan bahwa badai geomagnetik minggu ini akan menjadi kelas G1, peristiwa kecil, dan berlangsung dari Rabu hingga Kamis (15 Maret).

Badai matahari berasal dari apa yang oleh para ilmuwan disebut lubang koronal, sebuah wilayah di matahari yang memungkinkan partikel berkecepatan tinggi mengalir ke luar angkasa.

Partikel bermuatan itu diperkirakan mencapai Bumi pada 15 Maret.

Baca: Anggota Satgas TMMD ke-104 Kodim 0417/Kerinci Latih Murid SD Peraturan Dasar Baris Berbaris

Baca: RESEP: Tape Goreng Aja Udah Enak, Tambah Keju. . . Yummy! Cara Membuatnya Mudah dan Praktis

Baca: Pelaku IKM di Muarojambi Sulit Pasarkan Produknya, Ini yang Diupayakan Koperindag

Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi 2.700 Tahun Lalu

Para peneliti baru saja menemukan bukti adanya badai mataharidahyat yang pernah terjadi sekitar 2.679 tahun yang lalu.

Menurut para peneliti, peristiwa purba ini bisa menjadibadai matahari terbesar yang pernah menerjang planet ini.

Temuan ini menjadi penting bagi ilmu pengetahuan.

Sebab jika sampai terjadi hal yang serupa di era modern, ledakan plasma dan radiasi elektromagnetiknya berpotensi berdampak serius pada kehidupan di Bumi.

Sinyal radio dan komunikasi satelit terganggu, jaringan listrik tak aktif, dan seluruh sistem modern bakal rusak, mulai perbankan hingga transportasi.

"Jika badai matahari itu terjadi hari ini, bisa memiliki efek parah pada masyarakat beserta teknologi tinggi kita. Itu sebabnya kita harus meningkatkan perlindungan masyarakat terhadapbadai matahari," kata Raimund Muscheler, salah satu peneliti dari Lund University di Swedia.

Bukti adanya badai matahari super tersebut didapatkan para peneliti dalam bentuk partikel radioaktif yang tersembunyi di bawah lapisan es Greenland.

Baca: Pelaku IKM di Muarojambi Sulit Pasarkan Produknya, Ini yang Diupayakan Koperindag

Baca: Terungkap Penyebab Facebook & Instagram Down atau Gangguan Seharian, Ini Keterangan Resminya

Baca: Link Live Streaming Semen Padang vs Mitra Kukar Sore Ini Live di Indosiar Piala Presiden 2019

Para peneliti mengggunakan inti es yang diekstraksi dan memperkirakan adanya peningkatan kadar isotop berilium-10 dan klorin-36 pada es tersebut.

Kedua reaksi kimia ini membuktikan aktivitas matahari yang mencapai magnet Bumi.

Halaman
123

Berita Terkini