Anggota TNI asal Dusun Pateh, Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Serda Siswanto Bayu Aji (24), gugur setelah terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).
Rumah duka yang berada di pinggir jalan raya dipenuhi karangan bunga, di antaranya dari Panglima TNI, Danjen Kopassus, Pangdam IV Diponegoro, Danrem, dan Dandim 0717 Purwodadi.
Serda Siswanto yang berasal dari kesatuan Kopassus tersebut merupakan anak semata wayang, putra dari pasangan Suraidi Iskandar dan Sufitri.
Kabar gugurnya Bayu, sapaannya itu, membuat keluarganya di kampung halaman berduka.
"Saya sebelumnya mendengar informasi itu, namun saya baru percaya setelah Pak Danramil Wirosari menyampaikan kabar duka tersebut ke rumah, menjelang isya."
"Saya ikhlas, karena putra saya gugur demi negara," tutur Ayahanda Bayu, Iskandar, saat ditemui di rumahnya, Jumat (8/3/2019).
Menurut Iskandar, selama tugas di Papua, Bayu acap kali memberi kabar kepada keluarga melalui sambungan telepon.
Di mata keluarga, Bayu dikenal berkepribadian baik dan rajin beribadah.
"Selama tugas di Papua, Bayu sering menelepon memberi kabar."
"Saya tidak pernah menghubungi lebih dulu karena takut mengganggu tugasnya."
"Bayu berangkat tugas ke Papua sekitar dua bulan lalu."
"Bayu anak yang baik dan tidak neko-neko. Salatnya rajin," ungkap dia.
Jenazah Bayu, sambung Iskandar, dijadwalkan tiba di kampung halamannya di Grobogan pada Jumat (8/3/2019) malam.
Jenazah Bayu diterbangkan dari Papua menuju Jakarta terlebih dahulu untuk dilaksanakan prosesi penghormatan terakhir dari kesatuannya.
Setelah itu, jenazah diberangkatkan menuju Bandara Adi Sumarmo, Solo.