TRIBUNJAMBI.COM - Luna Maya mengupload video pada Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2019 yang berisi kampanye I Am Truly Woman, sebuah ajakan melawan Kanker Serviks. Penonton video itu langsung ramai.
Video yang diupload di akun instagram itu sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali, dalam kurun waktu enam jam sejak diupload oleh mantan kekasih Reino Barack tersebut.
Video Luna Maya ini berisi kampanye untuk menginspirasi perempuan Indonesia tentang peran besar mereka melindungi diri dan menjaga kesehatannya melawan kanker serviks.
Baca: Berapa Tarif Manggung Pedangdut Via Vallen, Ayu Ting Ting, Siti Badriah, Nella Kharisma, Cita Citata
Baca: Perlawanan Heroik 25 Anggota TNI di Nduga, Dihujani Peluru 70 KKB Tapi Sanggup Tembak Mati 10 KKSB
Baca: Sempat Disebut Arogan, Ternyata Seperti Ini Sikap Luna Maya di Rumah, Satpam Bongkar Kelakuannya
Berikut caption di video yang diupload Luna Maya pada 8 Maret 2019:
Bertepatan dengan International Women's Day 8 Maret 2019, 28 perempuan hebat Indonesia mengulurkan tangan mereka untuk sebuah kampanye bertajuk #IAmTrulyWoman, yang dituangkan dalam sebuah instalasi foto kolaborasi antara Diera Bachir @dierabachir & Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) @cegahkankerserviks_id.
Merespon fakta bahwa saat ini 50 perempuan Indonesia meninggal setiap hari karena kanker serviks, #IAmTrulyWoman ingin menginpirasi perempuan Indonesia tentang peran besar mereka di kehidupan dan tergugah untuk melindungi diri dan menjaga kesehatannya melawan kanker serviks.
Saksikan visualisasi inspirasi 28 perempuan #IAmTrulyWoman:
@ Atrium Plaza Indonesia, Level 4
8-15 Maret 2019
Video ini mendapatkan banyak tanggapan dari follower Luna Maya di instagram.
Banyak yang memuji kecantikan Luna Maya di video itu, dan banyak juga yang memuji pesan dari video tersebut.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Tanggal 8 Maret merupakan peringatan International Womens Day (IWD) atau sebagai Hari Perempuan Internasional.
Sejarah Hari Perempuan Internasional bermula dari peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1909.
Pada waktu itu, para buruh perempuan yang berkeja di pabrik garmen di kota New York melakukan aksi mogok, memprotes kondisi kerja mereka.
Sikap mereka ternyata mendapat penghormatan dari partai sosialis.
Setahun kemudian, pendukung sosialis bertemu di Copenhagen.