TRIBUNJAMBI.COM- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengeluh soalnya elektabilitasnya bersama Ma'ruf Amin di Jawa Barat sempat turun.
Menurut Jokowi hal ini akan terus di cek apa yang menjadi penyebab turunya elektabilitas Pasangan capres nomor urut satu ini.
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan pengurus dan anggota Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulawesi Tenggara di Kendari, Sabtu (2/3/2019).
"Di Provinsi Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu, kami sudah menang 4 persen. Dulu kan (Pilpres 2014) kami kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen. Enggak ada hujan, enggak ada angin, tahu-tahu anjlok 8 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, timnya di Jawa Barat langsung menyelidiki apa yang menjadi penyebab penurunan elektabilitasnya.
Tim menemukan adanya upaya penyebaran hoaks dan fitnah kepada Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Pengarahan Internal Nasdem di Bungo, Lantang Agus Roni Sebut Jangan Cari Selamat Sendiri
Baca: Usai Beli Mi Konsul Malaysia Jadi Korban Jambret di Pekanbaru, Tarik Menarik Tas Akhirnya Terjatuh
Baca: Jadwal & Daftar Pembalap MotoGP 2019 : Balapan Pertama di Qatar 10 Maret 2019
"Kami cek. Ke bawah, ke bawah, ke bawah. Cek lagi ke rumah ke rumah, ke rumah. Apa yang muncul? Ternyata fitnah hoaks sudah masuk," kata Jokowi disambut sorak riuh para kader parpol pendukungnya.
Jokowi berharap fitnah dan hoaks serupa tidak muncul di Sulawesi Tenggara.
Kalaupun muncul gerakan yang menyebarkan fitnah dan hoaks, capres petahana ini meminta agar para pendukungnya bisa memberikan klarifikasi.
"Kalau ada sesuatu di bawah yang kira-kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati," ujar Jokowi.
Baca: Kopassus Bikin Gentar Seluruh Angkatan Bersenjata di Dunia, Kisah 30 Prajurit Usir 3.000 Pemberontak
Baca: Usai Beli Mi Konsul Malaysia Jadi Korban Jambret di Pekanbaru, Tarik Menarik Tas Akhirnya Terjatuh
Baca: Pengarahan Internal Nasdem di Bungo, Lantang Agus Roni Sebut Jangan Cari Selamat Sendiri
Sebelumnya, sempat viral video yang menunjukkan ibu-ibu diduga menyebarkan kampanye hitam kepada Jokowi-Ma'ruf.
Perempuan itu menyebut tak akan ada lagi azan jika Jokowi kembali terpilih sebagai presiden.
Perempuan itu juga menyebut bahwa perkawinan sesama jenis akan dilegalkan jika Jokowi memenangi Pilpres 2019.
Polisi sudah menangkap dan menetapkan perempuan di video itu sebagai tersangka.