Untuk itu, Kapolres berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
“Cukup sampai di sini saja kejadianya, karena sangat-sangat memukul kita semua.
Tidak perlu terjadi hal semacam ini. Ini butuh perhatian semua pihak, tidak hanya Polri yang melakukan pengungkapan.
Apabila sudah terjadi kasus tentunya semua pihak bisa mengantisipasi dan waspada,” tuturnya.
Dan yang terpenting, kata Kapolres adalah keluarga, untuk terus mengawasi anak-anak khususnya dari penggaruh globaliasai, informasi yang begitu terbuka saat ini bisa secara bebas diakses semua umur.
“Ini menjadi pengalaman pahit dan tentunya ke depan kita harus mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Kapolres menegaskan, kasus ini sudah ditanggani dan dilakukan penyelidikan.
Polisi berupaya melakukan kerjasama dengan stakeholder karena pelaku masih di bawah umur.
“Sekarang status pelakunya sudah bukan pelajar lagi. Kemarin mungkin sudah dikeluarkan dari satu di antara sekolah di Kabupaten Sanggau. Ini akan terus kita dalami, dua-duanya pelajar, ” pungkasnya.
Viral Via Whatsapp
Diberitakan sebelumnya, video mesum berdurasi 2 menit 57 detik beredar dengan luas di Kalimantan Barat via whatsapp.
Penelusuran Surya.co.id (Tribunjambi Network) dari Tribun Pontianak video itu beredar di masyarakat sejak Jumat 1 Februari 2019.
Belum diketahui asal usul penyebaran video tersebut. Begitupula dengan pengunggah video tersebut.
Yang pasti video itu sudah membuat geger masyarakat setempat.
Pemeran wanita mengenakan sweater biru tua sedangkan di bagian bawah mengenakan celana training biru kombinasi biru muda.