TRIBUNJAMBI.COM - Sempat beredar warga negara asing (WNA) yang memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) hingga publik beranya-tanya bagaimana bisa terjadi?
Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri menyebut informasi tentang adanya kabar warga negara asing (WNA) yang memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) adalah informasi yang tidak benar alias hoaks.
"Super hoaks itu. Itu editan,” kata Hanif, ketika dimintai komentar seusai meresmikan gedung studio fashion milik Balai Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa (26/2/2019).
Hanif mengatakan, pihaknya telah mengecek langsung kebenaran infomasi tersebut.
Diketahui kemudian jika infomasi tersebut berasal dari warga China inisial GC di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang mengantongi izin tinggal.
Hanif memastikan jika TKA asal China tersebut tidak punya e-KTP, melainkan hanya izin tinggal.
"Saya sudah dapat informasi bahwa itu editan. Jadi, dibuat seolah-olah ada e-KTP,” tambahnya.
Hanif meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi terkait isu-isu tenaga kerja asing tersebut.
"Jangan percaya hoaks dan fitnah. Hancur republik ini bila semua orang percaya hoaks dan fitnah. Maka bertakwalah pada Allah," tambahnya.
Baca: Spesial Maret Ricks Kitchen, Ada Buntut Goreng Cabe Ijo, Tempat Kuliner Jambi
Baca: Misteri Supersemar - Surat Sakti yang Antarkan Soeharto Jadi Presiden RI Pemaksaan atau Penugasan?
Baca: Catatan Memilukan Bocah 7 Tahun yang Sering Di-bully dan Dipukul: Tuhan, Tolong Bawa Aku
KPU Lapor ke Cyber Crime Polri
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) melaporkan dugaan hoaks kepemilikan e-KTP warga negara China ke pihak kepolisian.
KPU sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan pada polisi. Sebab, mereka yang berwenang untuk membuktikan apakah isu kepemilikan e-KTP warga negara China berinisial GC itu kabar bohong atau bukan.
"Kita serahkan kepada yang lebih ahli. Kita laporkan kepada cyber crime Mabes Polri agar ditelaah lebih dalam, apakah foto tersebut hasil editan atau bukan," kata Komisioner KPU Viryan Azis di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Baca: VIDEO REVIEW OTOMOTIF: Harga Wuling Almaz Lebih Murah dari Fortuner, Pajero Sport dan CR-V Turbo
Baca: Hanya Ingin Merokok, Pria Ini Keluar Rumah Sakit dengan Punggung Masih Tertancap Pisau
Baca: Geng Pedofil Ini Merudapaksa 15 Anak di Bawah Umur: Setidaknya 2 Anak Gadis Hamil
Menurut Viryan, sejak awal proses pemilu pihaknya memang telah bekerja sama dengan tim cyber. Hal ini untuk menekan beredarnya kabar bohong atau hoaks.
“Setiap kali ada dugaan hoaks terkait pemilu, tim cyber Polri akan segera mengusut,” ujarnya.