Lain lagi dengan Benny. Saat-saat dalam perjalanan di truk mengantar muatan pasir yang bisa berhari-hari, ia rajin menelepon keluarga terutama anak-anaknya untuk memastikan apa yang dilakukan mereka.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena khawatir dengan pergaulan anak-anak muda di Madura yang sudah banyak terlibat kasus narkoba, tawuran, dan perilaku negatif lain.
Baca: Kodim 0417/Kerinci akan Buka Jalan Baru di Sungai Penuh, Ini Jalurnya, Program TMMD Ke-104
Baca: Diisukan Bulan Madu dengan Puput, Ini Fakta Ahok Menghilang
Baca: Laga Manchester United Vs Liverpool Bakal Dikawal Wasit Termuda Liga Inggris Akhir Pekan Ini
Disiplin Dalam Belajar
Benny dan Aminah juga menegakkan kedisplinan ketat, baik dalam hal belajar maupun pergaulan.
Anak-anaknya diingatkan tidak sembarangan memilih teman serta selalu disiplin dalam mengelola waktu antara waktu belajar, istirahat, dan bermain.
Setiap malam, bila ada di rumah, Benny selalu mengumpulkan anak-anaknya untuk memberi nasihat.
”Saya selalu mengingatkan anak-anak, kalau mau membahagiakan orangtua, harus benar- benar sekolah, sungguh-sungguh belajar. Saya memang terapkan kedisiplinan dan membatasi pergaulan, walaupun juga memberi kebebasan pada anak-anak untuk menentukan langkah hidupnya,” katanya.
Ditambahkan Aminah, untuk menegakkan kedisplinan, ia menjadwal ketat anak-anaknya. Setiap harinya, ketiga anaknya nyaris tidak punya waktu untuk bermain.
Sepulang sekolah sekitar pukul 12 siang, istirahat. Lantas pukul 14.00 sampai 16.00 masuk sekolah madrasah yang kemudian lanjut ikut pengajian sampai magrib.
Malam hari adalah waktu anak-anak belajar sampai jam 21.00 sebelum tidur. “Jadwal main hanya malam Minggu dan hari Minggu,” terangnya.
Berprestasi Sejak SD
Hasilnya tidak sia-sia. Anak pertamanya, Dodik Pranata Wijaya (27), bisa kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun 2014 melalui beasiswa Bidikmisi lantas meraih S2 dari Michigan State University College of Law, Amerika Serikat pada pertengahan 2018 lalu melalui beasiswa LPDP.
Sedangkan anak keduanya, Novi Indah Permata Sari (23), kuliah S1 juga melalui Bidikmisi di Fakultas Teknologi Industri Pertanian UTM tahun 2018, dan kini sedang melanjutkan S2 di program studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjahmada, juga melalui beasiswa LPDP.
Sedangkan anak bungsunya, Andika Ramadhani Wijaya (11) masih duduk di kelas 5 sekolah dasar.
Tidak mudah bagi Benny dan Aminah untuk memperjuangkan pendidikan bagi ketiga anaknya. Selain menerapkan kedisplinan dan komunikasi yang intensif dengan gurunya, keterbatasan ekonomi keluarga menjadi kendala terbesar.
Baca: Pak Jokowi Ngomongnya “Yunikon”, Bukan “Unicorn”, Fadlizon Debat Budiman
Baca: Irjen Pol Muchlis AS Punguti Sampah di Tugu Juang, Aksi Polisi di Hari Peduli Sampah Nasional 2019
Baca: Kisah Annisa Pohan dan Aliya Rajasa Bolak-Balik Singapura Rawat Ani Yudhoyono