"Gue baru aja top up dana di bukalapak utk belanja2.. eh ada cuitan si CEO yg gak tau diri malah gue tarik smua dana gua dan langsung uninstall aplikasinya. @tokopedia mmg masih juara.. #uninstallbukalapak,"tulis akun Louis Allen Sipayung‏ @louissipay .
''Done uninstal buka lapak Kita Gak butuh orang munafik,"tulis @nadyafiana31
"#UNINSTALLBUKALAPAK sudah tidak berfaedah dan mulai kelihatan mudhorotnya, mari dicopot dan ganti aplikasi lain,'" tulis akun @nopi_cwaa
Namun tak hanya mencibir, ada juga yang mendukung Bukalapak. Bahkan, #DukungBukalapak juga menjadi trending di Twitter.
#DukungBukalapak pun menjadi tagar tandingan #uninstallbukalapak. Kedua tagar tersebut berlomba-lomba menjadi trending.
Bahkan kini, #Dukungbukalapak sudah menyalip #uninstallbukalapak.
Mereka yang mencuitkan #DukungBukalapak mendukung pernyataan Achmad Zaky.
"Berdasarkan data di bawah ini, maka sepanjang 2016 (data Mas Zaky) sampai 2018 memang TIDAK ADA peningkatan signifikan dalam bidang R&D. Mas @achmadzaky benar,"tulis @Heine_Nababan
CEO Bukalapak Minta Maaf
Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky.
Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.
Sebab, yang benar adalah anggaran R&D sebesar US$ 2 miliar itu terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia. Artinya, Jokowi belum menjadi Presiden pada tahun 2010.
Tak hanya mengoreksi soal data yang disebut Zaky, netizen juga kemudian mengungkit soal kebaikan Presiden Joko Widodo terhadap perusahaan Zaky.
Atas viralnya tweet itu, Zaky kemudian buru-buru meminta maaf.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya jadi misperception.