TRIBUNJAMBI.COM - Mangkuk ayam jago masih sering ditemukan pada penjual bakso atau mie ayam, di tengah sudah banyaknya mangkok dengan brand terbaru yang masuk ke Indonesia dan digunakan pedagang.
Mangkok Ayam Jago telah melegenda sejak tahun 1970 dan 1980-an.
Bagi mereka, mangkuk ayam jago bisa menjadi pengikat ingatan kolektif masa-masa menyantap bakso di warung favorit.
Zaman sekarang, gambar ayam jago pada mangkuk yang legendaris tersebut menjadi inspirasi para kaum muda kreatif untuk membuat beragam aksesoris.
Seperti tas, kaos, topi, selendang, sarung bantal hingga selampai.
Baca: Terdakwa Pemilik 400 Pil Ektasi akan dengar Tuntutan Hari ini di Pengadilan Negeri Jambi
Penggemarnya pun tak kalah heboh.
Mereka menunjukkan rasa bangganya dengan melakukan swafoto bersama barang-barang dengan gambar ayam jago.
Ada pula beberapa produsen alat makan yang memproduksi varian mangkuk dan piring memakai gambar ayam jago.
Melihat hal itu, produsen asli mangkuk ayam jago mengimbau agar pengusaha lain tidak menggunakan desain gambar yang sama.
Baca: Daftar Mantan Danjen Kopassus di Kubu Jokowi dan Prabowo, Perang Jenderal di Pilpres 2019
Dilansir dari National Geographic Indonesia himbauan ini terkait dengan hak cipta perusahaan dari PT Lucky Indah Keramik.
Di negara asalnya, Tiongkok, mangkuk ini tidak hanya tenar sebagai perangkat makan sehari-hari.
Ia juga terkenal karena sering menjadi properti di film-film Hong Kong karya Stephen Chow pada tahun 1990-an.
Baca: Ketua dan Anggota DPRD Provinsi Jambi, yang Dipanggil KPK, Mulai Berdatangan ke Mapolda Jambi
Tidak hanya itu, mangkuk ayam jago merupakan perangkat makan yang wajib digunakan sebagai seserahan dalam upacara pernikahan di Tiongkok.
Orang Kanton biasa menyebutnya dengan Jigongwan, penduduk di wilayah Tiongkok bagian utara Gongjiwan.
Sementara mereka yang berdialek Minnan atau tinggal di Tiongkok bagian selatan memanggilnya Jijiaowan.