Itu sebabnya para ulama melarang kita untuk melecehkan Injil atau Taurat dengan membuangnya ke tempat sampah misalnya, karena didalamnya ada nama ALLOH dan asmaNya serta firman ALLOH yang tidak dirubah. Bagian yang tidak dirubah tentu bukan fiksi karena itu wahyu dari ALLOH.
Karena itu pula, terkadang para ulama mengutip Taurat atau Injil untuk menguatkan apa yang ada dalam Alquran seperti kisah tentang Bani Israil dalam kitab-kitab tafsir. Ungkapan "Kitab suci itu fiksi" menghantam semua pondasi kemutlakan dan kebenaran wahyu. Baik Alquran, Injil maupun kitab suci lainnya.
4. Ungkapan "Kitab Suci itu Fiksi" ditambah ucapan "Atheisme itu diijinkan oleh Pancasila" oleh orang yang sama kiranya cukup menjelaskan pandangan orang tersebut terhadap agama.
Baca: Bagaimana Sikap Politik Ustaz Yusuf Mansyur, Ustaz Abdul Somad dan Aa Gym di Pilpres 2019?
Baca: Velentine Day - Kabun Binatang ini Tawarkan Cara Membunuh Mantan, 1500 Nama Mantan Didaftarkan
Baca: Rose Blackpink Rayakan Ulang Tahun ke 22, #RosesAreRosieDay Melejit Jadi Trending Topic
Balasan Rocky Gerung
Lalu apa tanggapan Rocky Gerung?
Mantan dosen filsafat UI tersebut 'membalas' dengan cara membagikan berita dugaan gratifikasi TGB.
Lewat akun twitternya Rocky membagikan sebuah berita yang dimuat media online nasional.
Berita tentang dugaan TGB menerima gratifikasi ini dimuat 17 September 2018 lalu.
"Masoook pak ekoo..," komentar seorang netizen.
"Tweetnya beda dari biasanya bang Rocky..," komentar yang lain.
Pengamat politik, Rocky Gerung memenuhi panggilan Polda Metro Jaya soal pernyataannya "Kitab Suci Fiksi", Jumat (1/2/2019).
Rocky diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya dengan didampingi kuasa hukumnya, Haris Azhar pada pukul 15.55 WIB.
Rocky keluar dari ruang pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jumat (1/2/2019) malam sekitar pukul 20.40 WIB.
Selama lebih kurang 5 jam, Rocky diperiksa terkait memberi keterangan.
Ia diminta pihak kepolisian untuk klarifikasi mengenai istilah fiksi.
Baca: Jadwal MotoGP 2019 - Duet Maverick Vinales & Valentino Rossi di Tes Pramusim MotoGP Qatar
Baca: Perlawanan Terakhir ISIS di Suriah Timur, Berapa Banyak Militan yang Tersisa?
Baca: Jadwal MotoGP 2019 - Duet Maverick Vinales & Valentino Rossi di Tes Pramusim MotoGP Qatar
"Rupanya si pelapor itu gagal paham beda antara fiksi dan fiktif. Padahal berkali-kali saya terangkan bahwa fiksi adalah suatu energi untuk mengaktifkan imajinasi," kata Rocky kepada wartawan seusai pemeriksaan oleh kepolisian Jumat malam, dikutip dari Kompas.com.