Waspada, Inilah Jenis Uang Palsu yang Paling Sering Ditemukan Bank Indonesia Jambi

Penulis: Fitri Amalia
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Jambi, Pandu Wirawan, menunjukkan uang palsu yang diterima BI.

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM - Untuk meminimalisir peredaran uang palsu, Bank Indonesia (BI) terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai yang terdapat dalam program Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT.

Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Jambi, selain dapat terhindar dari peredaran uang palsu masyarakat juga dapat meminimalisir terjadinya tindakan kriminalitas dengan GNNT.

Menurut data Bank Indonesia, selama 2018, jumlah uang palsu yang dilaporkan ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi sebanyak 1.885 lembar.

"Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan penemuan uang palsu pada tahun 2017 yakni sebanyak 1.493 lembar," ujarnya, Jumat (8/2).

Pandu mengatakan dengan banyaknya laporan uang palsu bisa jadi masyarakat semakin mengerti dan memahami perbedaan uang palsu dan uang yang asli.

Masyarakat juga sudah paham bagaimana harus melaporkan jika sudah mendapatkan uang palsu.

"Slogan Dilihat, Diraba dan Diterawang BI, sudah dipahami dan praktikkan dengan baik oleh masyarakat, " tuturnya.

FB LIVE:

Pandu juga menyebutkan, jumlah uang palsu yang paling banyak beredar adalah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Baca Juga:

 Tangisan Pecah Duka di Bandara Sultan Thaha Jambi saat Jenazah Tiba

 SUDAH DIBUKA Pengumuman Rekrutmen PPPK 2019 di sscn.bkn.go.id, Jumat (8/2) Pukul 16.00

 Inilah Model Cantik yang Kena Pepet Vicky Prasetyo, Anggia Chan Ngaku Siap Dinikahi

 Nenek Zumi Zola Meninggal Dunia, Inilah Latar Belakang Keluarga Nurdin yang Kaya Raya

Untuk pecahan Rp 50.000 ditemukan sebanyak 1.465 lembar.

Uang pecahan Rp 100 ribuan sebanyak 386 lembar.

Pelaku pemalsuan uang ini memang banyak memalsukan uang dalam pecahan besar.

"Modusnya banyak seperti itu, pecahan besar banyak yang dipalsukan," tuturnya.

Dia menyebutkan dari Januari hingga Desember 2018, penemuan uang palsu terbanyak terjadi pada bulan November yakni sebanyak 400 lembar.

Untuk meminimalisir peredaran uang palsu, Bank Indonesia (BI) terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai yang terdapat dalam program gerakan nasional non tunai atau GNNT. (Tribun Jambi/Fitri Amalia)

Kemudian disusul pada Februari sebanyak 360 lembar dan pada Maret sebanyak 264 lembar.

Dia menuturkan yang bukan penemuan uang palsu ini berasal dari beberapa sumber penerimaan.

Sumber itu antara lain seperti loket penukaran temuan dari kas keliling.

"Masyarakat nyetor ke bank, kemudian ada dugaan yang palsu nanti bank yang melapor ke BI," tuturnya.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Mantap Maju DPR RI, Rahmat Derita Terus Dapat Dukungan

Inilah Model Cantik yang Kena Pepet Vicky Prasetyo, Anggia Chan Ngaku Siap Dinikahi

 Hasil Copa del Rey Real Betis vs Valencia Seri - Sanchez Sarangkan Gol dari Pojok, Ini Cuplikannya

 Misi 16 Prajurit Kopassus di Lembah X, Bongkar Fakta Tentang Suku Kanibal di Papua

 28 Puisi Fadli Zon, yang Terbaru Doa yang Tertukar Ditujukan untuk Jokowi?

Berita Terkini