Jadi Pembantu 12 Tahun di Yordania Tak Digaji, TKW Asal Malang Juga Mandi Hanya Sebulan Sekali
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang warga Kota Malang berinisial DA dilaporkan sedang berada di shelter KBRI Jordania di Kota Amman.
DA dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia.
Kepala P4TKI Malang Muhammad Iqbal menjelaskan, DA yang menjadi korban perdagangan manusia adalah seorang perempuan.
Dikatakannya, DA sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jordania selama 12 tahun.
"Selama 12 tahun dia tidak mendapatkan gaji. Mandi pun dibatasi. Sebulan sekali," kata Iqbal, Kamis (7/2/2019).
DA baru saja diamankan oleh petugas ketika KBRI Indonesia di Jordania mendapatkan informasi keberadaannya.
Kata Iqbal, saat ini DA sedang diurus oleh negara.
Baca: VIRAL! Video Cewek Sengaja Melorotin Handuk Depan Ojek Online, Masuk Pelecehan Seksual ke Lelaki?
Baca: Perindah Kawasan Wisata Danau Sipin, Pemkot Ajukan PJU Solar Cell
Baca: Model Cantik Avriellya Blak-blakan Kasus Prostitusi Online, Senang Saat Terima Uang Hidung Belang
Sembari itu, negara juga tengah mengupayakan agar hak-hak DA ketika kerja di Jordania selama 12 tahun dipenuhi.
Iqbal pun belum bisa memastikan kapan DA bisa dipulangkan.
Dikatakan Iqbal, Jordania bukanlah negara tujuan pengiriman tenaga kerja dari Indonesia.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Iqbal, Kota Malang merupakan salah satu kantong calo.
Kota Malang juga menjadi kantong bagi pekerja yang berangkat ke Timur-Tengah.
"Saat ini negara-negara di Timur-Tengah sedang menutup penerimaan pekerja dari Indonesia. Tapi faktanya ada yang bisa mengirimkan ke sana. Di sini juga potensi calo," jelasnya.
Para pekerja migran ilegal biasanya terjebak akibat bujuk rayu, kemudian dipinjami uang hingga hingga tidak tahu prosedur yang sebenarnya.