Tentara Baku Tembak dengan Militan yang Terlibat Bom Bunuh Diri, Miliki Hubungan dengan Abu Sayyaf

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi dan tentara mengamankan lokasi ledakan di sebuah gereja di Pulau Jolo, wilayah selatan Filpina pada Minggu (27/1/2019).

Tentara Filipina Baku Tembak dengan Militan yang Dicurigai Terlibat Aksi Bom Bunuh Diri, Miliki Hubungan dengan Abu Sayyaf

TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok militan yang dicurigai terlibat dalam aksi serangan bom bunuh diri di katedral di Pulau Jolo minggu lalu.

Insiden ledakan dua bom bunuh diri mengguncang misa Minggu di gereja Katolik di Jolo, Provinsi Sulu pada 27 Januari lalu dan menewaskan 21 orang serta melukai lebih dari 100 lainnya.

Pelaku serangan bom bunuh diri tersebut, yang menurut Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano berasal dari Indonesia, diyakini memiliki hubungan dengan kelompok gerilyawan Islam, Abu Sayyaf.

Setelah serangan tersebut, Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan militernya untuk melakukan operasi pembalasan.

Bentrokan bersenjata pun terjadi antara militer dengan kelompok militan pada Sabtu (2/2/2019) dan menewaskan delapan orang, dengan lima di antaranya adalah tentara Filipina.

Polisi dan tentara berdiri di luar gereja yang terkena bom di Jolo, provinsi Sulu di pulau selatan Mindanao, Filipina, Minggu (27/1/2019). (AFP/NICKEE BUTLANGAN)

Baca: UPDATE Cara Pendaftaran SNMPTN 2019 mulai Senin (4/2)-Kamis (14/2), Ini 5 Tahapan Peserta Daftar

Baca: Erick Thohir: Beliau Tanpa Sungkan Memindahkan Kursi Sendiri ke Meja Sebelah, Buat Kami Jadi Kaget

Baca: Hasil Laga AS Roma Vs AC Milan Seri 1-1, Ini Perubahan di Klasemen Liga Italia Pekan Ke-22

"Baku tembak berlangsung selama hampir dua jam. Itu adalah pertempuran yang sengit," kata juru bicara militer regional Letnan Kolonel Gerry Besana kepada AFP, yang juga telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas.

Para pejabat Filipina menyimpulkan serangan di gereja di Jolo sebagai aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, meski mengakui belum memiliki bukti yang cukup untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka.

Sebelumnya, kelompok teroris ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara otoritas Filipina menilai aksi serangan melibatkan kelompok gerilyawan lokal.

Kelompok Abu Sayyaf sebagai gerakan gerilyawan Islam di Filipina, disebut memiliki banyak faksi dan afiliasi, di antaranya juga memiliki hubungan dengan ISIS.

Sebelumnya, operasi militer terhadap kelompok gerilyawan di Provinsi Sulu juga meliputi serangan udara.

Tentara Filipina mengawal mobil jenazah korban ledakan bom di Katedral di Jolo, selama proses pemakaman, pada Rabu (30/1/2019). (AFP / NICKEE BUTLANGAN)

Disampaikan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, pada Rabu (30/1/2019), presiden dengan jelas menginstruksikan untuk menghancurkan kelompok Abu Sayyaf. (*)

Baca: Mengapa saat Imlek Selalu Hujan? Karena Kebetulan atau Ada Hal Lain, Ini Jawabannya

Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Ditunda dari Maret ke Juni, Rekrutmen P3K Tetap Februari, Ini Jadwalnya

Baca: Kronologi 2 Pegawai KPK Dihajar Orang di Hotel Borobudur, Hidung Retak-retak

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Dua Jam Baku Tembak dengan Kelompok Militan, 5 Tentara Filipina Tewas, http://jateng.tribunnews.com/2019/02/03/dua-jam-baku-tembak-dengan-kelompok-militan-5-tentara-filipina-tewas.

Editor: galih pujo asmoro

Berita Terkini