Namun, jika yang dihadapi pasukan gerilya, bukan Satgultor yang dikirimkan.
Namun satuan lainnya seperti Grup 1 dan Grup 2 (kualifikasi para komando), atau Grup 3 (Sandi Yudha, operasi senyap).
Dalam perkembangan terkini, Sat-81 tidak menggunakan nama 'Gultor' lagi, melainkan Sat-81 Kopassus.
6. Ahli Penyamaran
Untuk penyamaran, Sat-81 tidak mengenakan tanda kepangkatan di lapangan.
Dengan informasi yang serba terbatas, diperkirakan Sat-81 saat ini berkekuatan 1000-an personel.
Masa penugasan juga ketat, maksimal berusia 22-23 tahun.
Dibentuk Oleh Luhut dan Prabowo
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki pasukan anti teror yang dinamakan Sat 81-Kopassus.
Nama Kopassus sebagai pasukan elite kepunyaan Indonesia sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Namun bila menyebut Detasemen 81/Antiteror dari Kopassus sendiri, mengetahuinya kah?
Ya, sejarah pembentukan Detasemen 81/Antiteror, pasukan antiteror Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha/Kopassus) ternyata melalui banyak perjuangan yang berat.
Baca: Jawab Pacaran Atau Tidak Dengan Naomi Zaskia, Sule Ungkap Pemilik Tangan yang Digenggamnya di Foto
Baca: Gibran Rakabuming Ikut Polling Twitter Kaesang Atau Al Ghazali, yang Terjadi Berikut Bikin Ngakak
Untuk membentuk pasukan elit itu, dua Perwira muda Kopassandha, yakni Mayor Luhut Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto, pada tahun 1982 dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiteror Grenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).
Satuan GSG-9 sudah menorehkan banyak prestasi dalam operasi pembebasan sandera dan penanganan antiteror lainnya, meski sepak terjangnya sangat jarang diberitakan.
Tapi, untuk menjalani pendidikan di GSG-9 yang sangatlah berat dan biasanya siswa yang lulus hanya 20 persen saja.