Pilot Hebat TNI AU Ini Ngamuk, Banting Makanannya Depan Para Jenderal Karena Nasib Anak Buahnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Leo Wattimena Pilot Handal TNI AU

Sementara itu, Leo melihat para jenderal yang cuma duduk-duduk di belakang meja enak-enak makan daging ayam.

Leo marah besar. Dibuangnya jatah makanannya sebagai bentuk protes untuk anak buah yang mau bertempur.

Itulah Leo, pilot dan komandan jagoan yang sangat peduli pada prajurit rendahan.

Setelah Presiden Soeharto berkuasa, satu per satu Jenderal yang dianggap sebagai saingan atau membahayakan dikirim sebagai Duta Besar. Istilah Orde Barunya Didubeskan.

Mayjen Hartono, komandan Kko TNI AL (kini Marinir), dikirim sebagai Duta Besar di Korea Utara. Sementara Marsekal Muda Leo Wattimena menjadi Duta Besar di Italia.

Tiga Artis yang Pernah Menjadi Asisten Pribadi Hotman Paris, Nagita Slavina Kaget Dengar Namanya

Jan Ethes Cucu Jokowi Terseret Dalam Pilpres, Gun Romli Sebut Kubu Prabowo-Sandi Panik Akut

Tetapkan Jumlah dan Titik Pemasangan APK, Ini Kata KPU Merangin

Jalan Kaki Dari Medan-Banyuwangi dan Dapat Bantuan Rp 74 Juta, Amir Ungkap Dia Bohong Temui Ibunya

Mayjen Sarwo Edhie Wibowo awalnya juga hendak dibuang ke Moscow, namun tidak jadi. Belakangan Sarwo didubeskan di Korea Selatan.

Semangat Leo langsung hilang.

Menjadi Dubes berarti harus berpisah dengan pesawat tempur kesayangannya.

Seumur hidup yang dicita-citakan Leo hanya menjadi pilot tempur bukan diplomat berdasi.

Setelah masa dinasnya habis, Leo kembali ke Indonesia.

Kondisi kesehatannya terus memburuk. Dia meninggal dunia dalam usia 47 tahun.

Jenazah Marsekal Muda yang berani itu dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata.

Nama Leo Wattimena diabadikan sebagai nama Lapangan Udara di Moro.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkini