Jenderal TNI Dibentak-bentak Bintara Tapi Diam Saja, 'Mungkin Memang Salah Saya Sendiri'

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Sebanyak 650 anggota Yonif 141 AYJP mengikuti upacara pelepasan pasukan ke Kaltim di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Selasa (7/5/2013).Upacara pelepasan dipimpin langsung Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo. Pasukan ini diberangkatkan dengan KRI Teluk Ratai 509.

Sang jenderal dibentak-bentak bintara.

Baca: El Chapo Kabur dari Penjara Super Ketat Dibantu Istri dan Anak: Lewat Terowongan yang Sudah Digali

Baca: Ini Kronologi OTT KPK Terhadap Bupati Mesuji, di Lokasi Tim Amankan Rp 1,28 Miliar dalam Kardus

Baca: Mardi Rambo Kopassus Jujur, 14 X Misi Baru Pertama Landing Pesawat, Selebihnya Loncat dari Pintu

Baca: KSAD Ditilang Saat Bermotor di Jogja, Begitu Lihat SIM Bambang Soegeng Polisi Kaget Langsung Siap

Penjaga itu meminta Benny memindahkan mobilnya ke lokasi parkir lain.

Namun yang terjadi, Benny Moerdani diam saja.

Dia tidak marah dan hanya diam mengikuti perintah marinir tersebut.

"Mungkin memang salah saya sendiri, kok waktu itu pakai pakaian preman," ujar Benny.

Kolonel Zulkifli Lubis dituduh

Kisah intelijen yang kuat menutupi jati diri adalah Kolonel Zulkifli Lubis.

Jauh sebelum Benny Moerdani, Kolonel Zulkifli Lubis telah ditunjuk sebagai komandan intelijen pertama di Badan Istimewa (BI).

BI merupakan badan intelijen pertama yang didirikan pemerintah pada Agustus 1945 di bawah Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian BI bertransformasi menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) pada 1946.

Harian Kompas pernah menulis sosok kontroversial itu pada 28 Juni 1992, beberapa hari setelah ia wafat akibat sakit.

Sebagaimana layaknya sosok seorang intelijen, perjalanan kariernya selalu bisa menyulut penilaian pro-kontra.

Kenyataan bahwa Lubis dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Bogor dengan sebuah upacara kemiliteran secara layak mungkin merupakan penghargaan yang diberikan negara kepadanya.

Pasukan TNI dan heli Puma (A Winardi)

Pada era 1950-an, sempat terjadi peristiwa makar, yaitu percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno.

Peristiwa yang lebih dikenal sebagai Peristiwa Cikini itu dilakukan oleh sekolompok teroris asal Nusa Tenggara Barat.

Oleh sejumlah lawan politiknya, Lubis sempat diduga sebagai dalang peristiwa tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini