Balada Cinta Dian Nitami-Anjasmara: Benci Berujung Jatuh Cinta, Ini Kisahnya

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anjasmara dan Dian Nitami

"Apa kamu siap menghadapi konsekuensinya? Berani berjanji pada Bapak dan Ibu, bila menikah nanti, tidak pulang, mengeluh, karena Anjas tidak sesuai dengan harapan?" begitu tanya Bapak padaku. Aku mantap mengangguk.

Aku memang siap. Aku tahu, ucapan Bapak itu sekadar mengingatkan, ini adalah pilihanku. Aku musti ingat, pembicaraan ini pernah terjadi. Apa pun yang terjadi nanti, jangan pernah disesali.

Baca: Beredar Isu Bakalan Ada Merger Sekolah di Kerinci, Guru dan Siswa Jadi Terpengaruh

Pesta dibantu teman

Setelah orang tuaku yakin, Anjas menemui Bapak. Syukurlah, Anjas bisa "menaklukkan" Bapak yang sebetulnya terkenal galak. Teman-temanku pun takut pada Bapak, tapi Anjas kebal dan bisa mengambil hati.

Baca Juga : Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama di Kereta, Pria ini Bikin Film dan Sebar 4.000 Poster untuk Mencari Wanita Pujaannya

Belakangan kuketahui, dia memang selalu disayang orang tua pacar-pacarnya dulu. Waktu ke rumah, Anjas sok akrab. Padahal Bapak hanya menjawab dengan deheman dan jawaban pendek, sambil asyik main video game.

Aku takut banget Anjas dibentak. Tapi Anjas tak jera menegur, sampai akhirnya Bapak mau menjawab dan mengobrol dengan Anjas.

Obrolan mereka bisa panjang kalau sudah membahas topik pertukangan. Anjas memang pintar mengambil hati. Kalau ada pameran yang berkaitan dengan kegemaran Bapak, Bapak langsung diajak jalan. Kalau ada pameran flora atau fauna, giliran Ibu yang diajak.

Baca: Bocah 12 Tahun Bunuh Pria 32 Tahun, Gas Motor Kencang-kencang di Hajatan Lalu Tega Tikam Korban

Setelah persiapan matang, aku dan Anjas menikah pada 17 Juni 1999, di Jelambar. Dua hari kemudian resepsi dilangsungkan di Jakarta Convention Center.

Tadinya, sih, aku ingin akadnya di sebuah masjid di Puncak. Sedangkan resepsinya pesta kebun ala zaman Belanda di hamparan kebun teh. Aku memakai kebaya putih, sedangkan Anjas jas dan topi putih.

Para undangan juga memakai dress code putih. Hanya saja, kami akhirnya memilih mengundang banyak orang.

Baca: Budiman Sudjatmiko Lakukan Ini Saat Dengar Pernyataan Fadli Zon di ILC Soal pemenang Debat Pilpres

Soalnya, aku bungsu, dan buat keluarga Anjas, ini pesta pernikahan pertama. Biayanya memang tak sedikit, tapi kami bersyukur dapat bantuan dari banyak teman, antara lain busana pengantin, dokumentasi, foto, bahkan untuk bulan madu ke Bali.

Ada pula yang memberi dalam bentuk uang. Setengah dari pesta yang kabarnya termasuk pesta pernikahan termegah tahun itu, adalah hadiah dari teman. (Ahmad Tarmizi)

Berita Terkini