TRIBUNJAMBI.COM - Kendati awalnya benci, Dian akhirnya jatuh ke pelukan Anjas. Ternyata penilaiannya terhadap Anjas sebelumnya, salah.
Namun, saat hendak menikah, Dian butuh waktu untuk meyakinkan orangtuanya. Untung, Anjas pandai mengambil hati orang tua Dian. Bergantian, ayah dan ibu Dian diajaknya jalan-jalan ke pameran.
Berikut ini perjalanan cinta Dian Nitami dan Anjasmara yang pernah dimuat di Tabloid NOVA edisi 849 Juni 2004 dengan judul asli Dian Nitami 3: Benci yang Berujung Jatuh Hati.
Hingga kini, sudah 21 film layar lebar kubintangi. Terakhir tahun 1991. Saat itu aku dapat nominasi Film Festival Indonesia, sebagai pemeran utama wanita terbaik lewat Perwira Ksatria.
Baca Juga : Anjasmara Ancam Laporkan Warganet yang Hina Dian Nitami, Mengapa Orang Berani Berkomentar Jahat di Internet?
Baca: VIDEO: Detik-detik Rumah Berjalan Akibat Terseret Banjir di Jeneponto, Gowa
Sayang, aku kalah dari Lydia Kandau. Waktu itu aku menghibur diri dengan menanamkan harapan, tahun berikutnya masih ada kesempatan. Ternyata berikutnya malah ajang itu dihapuskan karena dunia perfilman Indonesia jatuh.
Tapi aku tak patah semangat. Aku beralih ke sinetron. Hingga kini, banyak sudah sinetron yang kubintangi, mungkin sekitar 20-an. Dalam setahun, 4 - 5 sinetron kulakoni. Itu belum termasuk mini seri atau sinetron lepas.
Tentu saja aku mendapatkan banyak pengalaman. Selain ilmu berakting, lewat dunia sinetron aku juga mendapatkan jodoh. Suatu saat, aku terlibat cinta lokasi dengan Anjasmara yang kini jadi suamiku.
Kalau ingat pengalaman yang dulu, aku selalu geli. Entah mengapa, aku sebelumnya sangat benci melihat Anjas. Dia salah satu artis yang paling enggak kusukai.
Baca: Tewas Tergeletak di Area Parkir, Ternyata Mahasiswa Ini Terjun Bebas: Begini Kondisinya
Kalau dia muncul di layar teve, aku langsung ganti channel. Pokoknya, sebal. Namun, kejadian berikutnya membuatku sadar, ada benarnya juga ungkapan yang mengatakan, batas antara cinta dan benci itu tipis.
Kata orang Jawa, enggak boleh terlalu membenci seseorang, malah nanti suka. Ternyata, itu pula yang terjadi padaku. Aku bertemu Anjas di sinetron Senyum Bidadari.
Awalnya, aku sempat menggerutu pada produsernya. Memangnya enggak ada artis lain, sampai harus memasang Anjas? Kenapa harus dia?
Tapi karena berusaha profesional, meski berat hati aku akhirnya setuju main dalam satu sinetron.
Baca Juga : Pesonanya Bikin Wanita Jatuh Hati, Begini Fakta Menarik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Baca: Mantan Gubernur Jambi Terlihat di Muara Bungo, HBA: Mau ke Kuamang Kuning
Hari pertama dikenalkan pada Anjas, aku bersikap dingin. Rasa sebal masih saja menghantui. Tapi karena sering main dalam satu scene, hari-hari berikutnya mau tak mau aku bicara juga padanya.