Nama Rocky Gerung beberapa kali muncul lantaran kontroversi. Selama ini, dia dikenal pengkritik Jokowi. Namun mengapa tak pernah mengkritik Prabowo?
TRIBUNJAMBI.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengaku mendapat protes dari teman baiknya.
Hal itu lantaran sikapnya yang selalu memojokkan Presiden jokowi.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat berbicara di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi beberapa hari yang lalu.
"Saya dapat pesan dari teman baik saya, kenapa menghujat terus pak Jokowi? kenapa tak menghujat SBY?," demikian pertanyaan teman yang ditirukan Rocky.
"Bayangin sinopsis di kepalanya itu supaya saya netral saya menghujat pak Jokowi dan menghujat pak SBY."
"Ngapain menghujat SBY, dia itu mantan, menghujat mantan itu dosa," lanjut Rocky yang mengundang tawa peserta diskusi.
Diskusi yang menghadirkan Cawapres Nomor Urut 2 Sandiaga Uno, Anggota DPR RI Fahri Hamzah dan mantan anggota KPU Chusnul Mar'iyah mengangkat tema: 2019, Adious Jokowi?
Baca Juga:
Jadwal Debat Capres Cawapres 2019 Lima Kali, Jokowi dan Prabowo Tampil Perdana Kamis (17/1)
Yuk Intip Mewahnya Rumah Momo Geisha, Miliki 5 Lantai dan Kolam Renang Super Besar
Rahasia di Balik Kendaraan Tempur Kopassus, Ini yang Bisa Bikin Gerak Siluman saat Pertempuran
Makam Dibongkar Gara-gara Beda Pilihan di Pemilu 2019, Video Ini Ungkap Masalah Sebenarnya
Tragedi Maut di Sirkuit Sentul, Biker Igbal Hakim Tewas, Naik Motor Jalanan Terkencang di Dunia
Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) ini dirinya memang selalu sinis pada orang.
"Saya memang selalu sinis pada orang apalagi pada kekuasaan," katanya.
Rocky mencontohkan dirinya bahkan pernah sinis dengan Sandiaga Uno.
Rocky mengaku awalnya sinis dengan gerakan Sandiaga Uno bertemu emak-emak di pelosok desa.
Menurut wangi tubuh Sandiaga Uno tak akan sama dengan wangi emak-emak.
Namun menurut Rocky, Sandi berhasil membuktikan jika wangi dia itu sama dengan wangi emak-emak yakni wangi keadilan.