Kopassus 'Rampungkan' Misi Hanya Butuh 3 Menit, sebelumnya Pembajak Menari-nari Dalam Pesawat

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satuan Gultor 81, pasukan 'siluman' Kopassus.

Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.

"Jangan bergerak! Jangan bergerak! siapa yang bergerak akan saya tembak!" teriak penumpang itu.

Drama pembajakan pesawat dimulai.

Operasi pembebasan sandera pembajakan pesawat Garuda Woyla Kopassus (Sripoku)

Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.

Namun, pilot Herman Rante menolak, dengan alasan bahan bakar tak akan cukup bila harus melintasi bagian utara Samudera Hindia.

 VIDEO: Terungkap Sosok Pria yang Memukul Wanita Sedang Ibadah Shalat di Masjid dengan Balok Kayu

 Terungkap Alasan Nikita Mirzani Lepas Hijabnya, Sosok ini Bela Nikita dari Komentar Kritis Netizen

Maka, pesawat Woyla dibelokkan rutenya menuju Penang, Malaysia, kemudian diarahkan ke Bangkok, Thailand.

Pemimpin kelompok pembajak pesawat, Imran bin Muhammad Zein, meminta pemerintah Indonesia membebaskan 80 rekan mereka yang kala itu mendekam di penjara.

Rekan mereka dipenjara karena terlibat peristiwa penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki, Cicendo, Bandung, 17 hari sebelum insiden Woyla.

Pembajak meminta uang tunai 1,5 juta dolar AS.

Mereka mengancam akan meledakkan pesawat bila tuntutan tersebut tak dikabulkan.

Kondisi sandera drop

Berhari-hari disandera, membuat para penumpang merasa takut dan lelah.

Kala itu, korban sendera dicekoki ceramah yang isinya menjelekkan pemerintahan Soeharto.

Para sandera tak boleh berkomentar mengenai ceramah tersebut.

Tangan penumpang harus diangkat ke atas dan kedua telapak tangan harus di bagian atas sandaran kursi.

Halaman
1234

Berita Terkini