UPDATE Yang akan Terjadi pada Gunung Anak Krakatau pada Erupsi Selanjutnya, Lontarkan Lava Pijar

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Anak Krakatau pada Jumat (3/8/2018) pagi.

Status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Bagaimana kondisi terkini?

TRIBUNJAMBI.COM - Informasi terbaru, status Gunung Anak Krakatau naik dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).

Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda terus meningkat.

PVMBG Badan Gelologi Kementerian ESDM telah menaikkkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).

Selain itu, Zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.

Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.

"Naiknya status Siaga (Level III) ini berlaku terhitung mulai 27/12/2018 pukul 06.00 WIB," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Kamis (27/12/2018).

Berdasarkan data PVMBG, Gunung Anak Krakatau aktif kembali dan memasuki fase erupsi mulai Juli 2018.

Baca Juga:

 Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Tahun 2019, Total 20 Hari, Catat Waktunya

 UPDATE Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda 430 Orang Meninggal, 1.495 Luka-luka dan 159 Hilang

 Daftar 6 Nama Calon Moderator Debat Capres Cawapres pada Pemilu 2019, Ini Latar Belakangnya

 Mengapa Soeharto Selalu Mencari Kopassus Berkaki Satu Ini? Pertempuran Habis-habisan di Papua

 Mengapa Verrell Bramasta Tak Masuk Dalam Doa Natal Natasha Wilona? Jedar Kabur ke Amerika

Erupsi selanjutnya dikatakan Sutopo berupa letusan-letusan Strombolian yaitu letusan yang disertai lontaran lava pijar dan aliran lava pijar yang dominan mengarah ke tenggara. Erupsi yang berlangsung fluktuatif.

Sejak Sabtu (22/12/2018), diamati adanya letusan tipe Surtseyan yaitu aliran lava atau magma yang keluar kontak langsung dengan air laut.

Hal ini menunjukan debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar.

"Kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air laut. Sejak itulah letusan berlangsung tanpa jeda. Gelegar suara letusan terdengar beberapa kali per menit," kata Sutopo.

Gunung Anak Krakatau (BNPB)

Sementara pengamatan Gunung Anak Krakatau selama Kamis (27/12/2018) sejak pukul 00.00 – 06.00 WIB, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung.

Tremor menerus dengan amplitude 8-32 milimeter, dan terdengar dentuman suara letusan.

Untuk itu PVMBG merekomendasikan masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari puncak kawah karena berbahaya terkena dampak erupsi berupa lontaran batu pijar, awan panas dan abu vulkanik pekat.

Sementara BMKG merekomendasikan, masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi adanya tsunami susulan. Tsunami yang dibangkitkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Abu sampai Cilegon

Abu Gunung Anak Krakatau dilaporkan sudah sampai ke Kota Cilegon, Banten, pada Rabu (26/12/2018) sore.

Turunnya abu vulkanik membuat masyarakat Cilegon khawatir dengan status Gunung Anak Krakatau yang terus menerus erupsi.

Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak Krakatau Kushendratno yang dihubungi Kompas.com meminta masyarakat tenang.

 Habib Bahar bin Smith Paksa Korban untuk Berduel di Depan Teman-teman, Fakta Baru dari Polisi

 as* ne sopo iki? Aura Kasih Malah Unggah Foto Anjing Cokelat, Tak Jawab Pertanyaan Pernikahan

Menurut dia, Gunung Anak Krakatau aktivitasnya memang meningkat dan mengeluarkan abu vulkanik saat ada letusan, dan kini arah angin sedang mengarah ke timur laut, atau menuju Cilegon.

"Aktivitas Gunung Anak Krakatau sekarang merupakan kesehariannya ketika meningkat, mengeluarkan letusan yang terus-menerus dan mengeluarkan abu dengan hembusan angin ke timur laut mengarah ke Cilegon," kata Kushendratno saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (26/12/2018).

Sejak Juni 2018 lalu, kata dia, setiap harinya Gunung Anak Krakatau meletus dan mengeluarkan material seperti abu vulkanik.

Namun material tersebut akan menyebar sesuai arah angin, dan kini mengarah ke Cilegon.

Dari pos pemantau di Pasauran pukul 18.00 WIB tadi, kata dia, Gunung Anak Krakatau terpantau ditutupi kabut dan lava panas yang mengalir ke laut.

Sementara tinggi kepulan awan panas mencapai 300 hingga 600 meter di atas kawah.

Kushendratno meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik soal turunnya abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau, walau saat ini status gunung ini berada di status waspada atau Level II.

Masyarakat direkomendasikan untuk tetap beraktivitas seperti biasa, namun tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius dua kilometer.

"Jangan percaya isu yang menimbulkan kepanikan, jika ingin informasi soal Gunung Anak Krakatau, silahkan datang langsung ke pos pemantauan di Pasauran," pungkas dia.

Abu vulkanik sudah biasa turun

Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau yang turun di Cilegon ternyata sudah dianggap biasa saja bagi warga Sirih, Desa Kemasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Gunung Anak Krakatau, aktif, masif dan berbahaya jika erupsi. (Tribunnews)

Salah satu warga, Novi, menyebut abu sudah sering turun di kampungnya.

"Sudah biasa sejak beberapa bulan lalu, apalagi sejak tsunami tanggal 22 itu, sering dan hampir tiap hari, suami saya pulang dari masjid sandal sudah ditutupi abu," cerita Novi kepada Kompas.com, Rabu.

Sering turunnya abu di kampungnya membuat Novi tidak begitu kaget saat mendengar abu Gunung Anak Krakatau turun di Cilegon.

"Di sini sudah biasa, kami cuma senyum saja saat warga Cilegon heboh," kata dia.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 Hasil Pertandingan Leicester City Vs Manchester City, Anak Asuh Pep Guardiola Terjungkal

 Postingan Super Pedas untuk Opick dari Dian Rositaningrum, di Balik Harta Gono Gini dan Hak Asuh

 Siswi SMA dan Pak Guru Masuk Mobil Putih lalu Mobil Goyang-goyang Sendiri, Tertangkap basah

Berita Terkini