Tembakan dua kali tidak digubris oleh korban sehingga kendaraan korban masih melaju.
"Pelaku kemudian kembali lepas tembakan," ujar Kapendam.
Letkol Dono Kuspriyanto akhirnya menghentikan mobil setelah tekena tembakan di bagian pelipis dan punggung tembus ke depan.
"Pelaku saat melakukan tindakannya dalam keadaan mabuk atau terpengaruh oleh minuman keras," ujar Sianturi.
Rawan Disalahgunakan, Undangan Pemilihan Legislatif dan Presiden, Pernah Dijual Hingga Rp 50 Ribu
BREAKING NEWS Motif Serda JR Tembak Letkol Dono Hingga Tewas, Sempat Kejar di Jalanan
Lekol Dono merupakan perwira menengah TNI AD.
Dia meninggal dengan posisi duduk di bangku kemudi mobil dinasnya.
Letkol Dono Kuspriyanto terkahir bertugas di Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD (Puspomad).
Tak saling kenal
Kolonel (Inf) Kristome Sianturi menyebut Serda JR (terduga pelaku) dan perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto (korban) tidak punya hubungan alias tak saling kenal satu sama lain.
"Dapat kami simpulkan bahwa tersangka dan korban tidak saling mengenal," kata Kristome, saat ditemui di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
Kesimpulan tersebut dia peroleh setelah dirinya mendapat laporan hasil pemeriksaan handphone milik korban dan pelaku yang dilakukan oleh Satuan Polisi Militer (Satpom) TNI AU Lanud Halim.
Hasilnya, tidak ada satupun percakapan baik itu panggilan telepon ataupun pesan singkat yang mengindikasikan kedua belah pihak punya hubungan.
"Pihak Satpom Lanud Halim sudah membuka handphone-nya (tersangka dan korban), tidak ada satupun percakapan, call messenger yang berhubungan dengan korban," jelasnya.
Kondisi mobil
Mobil dinas yang dikendari Letkol Dono ditembak oleh orang terlatih dari bagian belakang dan samping.