Djarot bercerita jika Ahok dirayu untuk masuk partai tertentu.
TRIBUNJAMBI.COM, DELISERDANG - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, mengaku baru bertemu dengan bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Djarot menyampaikannya di sela sambutan acara Safari Politik Kebangsaan jilid III PDIP di Deliserdang, Sumatera Utara.
Dikatakan Djarot di hadapan seribuan kader PDIP dari tiga kabupaten, yakni Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi Deli
Baca: Presiden Jokowi Dapat Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara, Ini Artinya
Baca: Pesawat Antonov Si Burung Besi Raksasa yang 30 Tahun Tertidur & Ambisi China untuk Menghidupkannya
"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok, cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ujar Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).
Ahok berdasarkan penuturan Djarot, menolak untuk bergabung ke dalam partai politik tertentu.
Sebab, Ahok tegas mengatakan, kalau masuk ke parpol, hanya ingin menjadi anggota PDIP.
"Dia (Ahok, -red) bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDI Perjuangan'," ucap Djarot mengulang pernyataan Ahok.
Namun, ucap Djarot, Ahok yang merupakan mantan politikus Partai Gerindra dan Golkar itu, enggan masuk ke dalam jajaran pengurus.
Ahok ingin menjadi anggota PDIP biasa.
Baca: KKB Papua Tunjukkan Wajah Ekianus Kogeya, Berpangkat Brigjen di Facebook TPNPB, Dalang Pembunuhan?
Baca: Tips Rumah Nyaman: Palem Botol Cocok untuk Tanaman Hias di Halaman Luas
"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang, -red)" kata Djarot kembali meniru ucapan Ahok.
Djarot menerangkan, pengurus partai yang mengisi jabatan di struktur eksekutif dan legislatif kerap lupa membantu kader anak ranting dan PAC yang mengalami kesulitan.
Karena itu, Ahok ingin membantu kader PDIP yang tengah mengalami masa sulit, semisal hunian kader dengan atap mau roboh dengan menerapkan program partai bedah rumah.
"Ngobrol sama pak Ahok, kita cari yayasan biar bisa bantu mereka. Supaya anggota DPRD melek, perlu ada bedah rumah untuk membangun rumah-rumah kumuh, supaya menjadi rumah yang sehat," tutur Djarot.
Pada acara konsolidasi Deli Serdang, Djarot hadir bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, juga sejumlah caleg PDIP lainnya sepeti Yasona Laoly, Ramond Dony Adam, dan Zuhairi Misrawi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Djarot: Ahok Dirayu Untuk Masuk Partai Tertentu
Baca: BREAKING NEWS SBY Menangis karena Balihonya Dirusak, Bilang Ini bukan perang saya
Baca: 4 Hal Soal Suara Aneh di Pantura, Diduga Berasal dari Suara Pesawat Antonov, Ini Penampakannya
Yenny Wahid Bocorkan Dukungan Ahok di Pilpres 2019
Pernah bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, Yenny Wahid bocorkan sikap Ahok di Pilpres 2019.
Kemana arah dukungan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melabuhkan dukungan pada Pilpres 2019 mendatang?
Banyak yang beranggapan Ahok bakal mendukung pasangan nomor 1 Jokowi - Ma'ruf untuk menang di Pilpres.
Sebagaimana diketahui Jokowi merupakan pasangan Ahok di Pilgub DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu.
Pasca Jokowi terpilih menjadi Presiden, Ahok menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur DKI.
Saat menjadi gubernur Jokowi terlihat juga begitu akrab dengan Ahok.
Baca: Jadwal Live Streaming RCTI Liverpool Vs Manchester United, Big Match Classic Liga Inggris
Baca: Begini Kondisi Baliho Gambar SBY Sebelum dan Sesudah Dirusak, Akhirnya Perintah Turunkan Atribut
Namun di satu sisi pasangan Jokowi yakni KH Ma'ruf Amin merupakan Ketua MUI yang membuat fatwa terkait pidato Ahok di Kepulauan Seribu.
Ma'ruf Amin menjadi satu diantara orang yang mempunyai peran penting hingga Ahok akhirnya dinyatakan bersalah pada kasus penodaan agama dan kini mesti mendekam di penjara.
Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid saat bertemu dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok di Mako Brimob, Senin (20/8/2018) mengatakan Ahok bakal blak-blakan.
Postingan foto yang diunggahnya di akun Instagram, @yennywahid, pada Selasa (21/8/2018) Yenny mengatakan, banyak hal yang dibicarakan saat dirinya bertemu dengan Ahok, mulai dari hobi baru Ahok yaitu bernyanyi hingga proses perenungan.
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu mengaku jika Ahok tidak banyak berubah, dan tetap menjadi sosok yang penuh semangat serta ingin berjuang bagi Indonesia.
Lantas, untuk sikap Ahok di Pilpres 2019, Yenny mengatakan jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang akan membeberkannya sendiri.
"Pesan Ahok untukku dan untuk kita semua ketika aku mengunjunginya dua hari yang lalu. Kita bicara banyak hal, mulai dari kegemaran barunya yaitu bernyanyi, sampai proses perenungan dalam yang dilakukannya, untuk ikhlas menerima takdirnya. Dia tak berubah, tetap banyak bercerita, walau sekarang makin banyak hikmah dan wisdom yang keluar dari mulutnya. Termasuk cerita tentang perjuangannya untuk mengatasi dirinya sendiri. Si Kokoh tetap bersemangat tinggi, tetap ingin berjuang untuk negeri. Bagaimana sikapnya dalam pilpres nanti? Tunggu saja, dia pasti akan bercerita pada kita semua," tulis Yenny Wahid.
Baca: Begini Kondisi Baliho Gambar SBY Sebelum dan Sesudah Dirusak, Akhirnya Perintah Turunkan Atribut
Baca: Dana Rp 45 Miliar untuk Bangun Pelabuhan Muara Sabak, Ihsan Yunus akan Jadi Mandor Pelindo II
Istri Gus Dur Pilih Tak Nyatakan Sikap
Yenny Wahid Putri Presiden keempat RI Gus Dur, telah menentukan pilihan politiknya yakni mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Yenny menyampaikan hal tersebut saat berkonferensi pers di rumah pergerakan politik Gus Dur, yang disiarkan melalui Metro TV, Rabu (26/9/2018).
Yenny mengatakan jika pernyataannya pada sikap politik ini merupakan perwakilan dari keluarga Gus Dur.
"Seperti teman-teman ketahui, keluarga Gus Dur saya wakili sikap politiknya," ujar Yenny Wahid.
Putri Gus Dur ini menambahkan, walaupun ia mewakili keluarga Gus Dur, namun Ibunya Sinta Nuriyah tidak turut menyatakan sikap itu karena ia merupakan ibu negara.
Baca: Fachrori Umar Apresiasi Pembekalan Kepemimpinan oleh Pramuka, FKKP SMA Provinsi Jambi 2018
Baca: Deretan Sneakers Jokowi yang Mencuri Perhatian, Harganya Mulai Rp 300 Ribuan
"Ibu saya tidak ikut-ikutan, beliau ibu bangsa, beliau tugasnya lebih berat dibanding memilih presiden, karena ia bertugas menjewer yang bandel dari kedua kubu," tambahnya.
Lalu ia melanjutkan dengan kehidupan masa kecilnya bersama hingga bercerita mengenai sosok ayahnya, Gus Dur.
Kemudian ia mengatakan pilihan politiknya.
"Pemimpin yang kami pilih menghadirkan kehangatan, basic need, kebutuhan dasar bagi mereka yang selama ini tak tersapa, dan bertindak sederhana namun kaya dalam karya.
Oleh karena itu, dengan mengucap bismillah dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01, bismilah presiden Jokowi akan memimpin Indonesia," ujarnya, yang disambut tepuk tangan dan takbir dari para pendukung yang hadir.
Konferensi ini pun ditutup dengan membuka lukisan.
Pada lukisan itu terlihat sosok mirip Jokowi sedang melukis kata 'NKRI'.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Kemana Dukungan Ahok di Pilpres 2019? Yenny Wahid Bocorkan BTP Akan Blak-blakan, Dapat Pesan Ini