Dan yang kedua, dibius menggunakan tulup sebagai pelumpuhan.
Ia mengaku sudah siap dengan senjata bius, namun melihat situasi lapangan menurutnya tidak perlu menggunakan senjata.
"Setelah melihat kondisi lapangan itu tidak perlu menggunakan senjata, jadi kita gunakan tulup. Karena tulup jaraknya lebih dekat dan itu lebih efektif," katanya.
Lanjutnya, secara keseluruhan dosis bius yang diberikan ada sekitar delapan Cc, tiga Cc ada pada bius tulup.
Sesuai prosedur tetap (protap), tim penyidik BKSDA akan mengumpulkan keterangan dari keeper.
Oleh karenanya hari ini pihaknya akan memanggil keeper untuk dimintai keterangan.
Hasil pemeriksaan akan diserahkan ke atasan langsung, dalam hal ini kepala UPTD Taman Rimba, untuk mengambil tindakan atau sanksi.
"Sanksi teguran aja, karena ini lalai, bukan kesengajaan. Tapi ini belum pasti juga makanya besok (hari ini) kita periksa. Kalau nanti ternyata ada unsur kesengajaan nanti kita serahkan ke atasannya langsung," katanya.
Lari terkena bius
Seekor harimau Taman Rimba yang lepas berlari ketika petugas memberikan tembakan bius dengan cara ditulup.
Kini petugas sedang menunggu harimau yang lagi sempoyongan katena pengaruh obat bius tersebut.
Pantauan Tribunjambi.com, harimau tersebut nampak gelisah. Beberapa petugas sibuk mengatura masyarakat yang hendak melihat harimau tersebut dari dekat.
"Biasanya tak sampai empat menit, harimau tersebut lemas karena pengaruh obat bius," kata seorang petugas.
Akhirnya, petugas yang diturunkan untuk menjinakan seekor harimau Taman Rimba yang lepas dari kandangnya, mengevakuasi harimau tersebut, pukul 10.40 WIB.
Harimau Sumatera itu terkapar tak berdaya di depan kandang beruang.