Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga bertepatan dengan musim penghujan.
Saat hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras.
Mereka pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali.
Saat menyeberang tersebut ada prajurit yang berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Melihat hal ini sang komandan lalu menyelam untuk menolongnya.
Namun sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun.
Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan sang komandan hanyut bersama dengan si Kopral.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang sang komandan tersesat di dalam hutan belantara papua yang masih rapat.
Dia pun berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.
Tiba hari keenam lokasi yang dicari tak juga ketemu. Prajurit ini sudah berada di ambang sadar.
Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.
Baca Juga:
113 Napi di Banda Aceh Melarikan Diri, Polri Kantongi 6 Nama Provokator
16 Instansi Umumkan Hasil SKD & Peserta SKB CPNS 2018 - Kemenkeu, Kemenkumham, BIN, MA, KY, BMKG
Tas Bayi Ditaruh Pengendara Motor di Median Bikin Heboh, Polisi Turunkan Tim Gegana untuk Diledakkan
Dan di hari keenam itulah prajurit Kopassus ini mengalami pengalaman yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.
Ia mengaku melihat alam lain, antara sadar dan tidak sara prajurit tersebut merasa masih terus berjalan.
Di hari kesebelas Ia berhasil menyeberangi sungai yang lebarnya 200 meter sebelum akhirnya tiba di Timika.