TRIBUNJAMBI.COM - Latihan yang berat, perjuangan yang keras, membuat prajurit Kopassus disegani dunia.
Ini yang membuat cerita kehebatan pasukan elite TNI AD ini sampai ke luar negeri.
Banyak operasi penyelamatan yang dilakukan Kopassus berhasil gemilang. Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.
Catatan gemilang Kopassus Indonesia memang sudah tak diragukan lagi.
Baca: Hari Pahlawan: Siapa Sangka, Jenderal Besar Soedirman Aslinya Seorang Guru yang Ditakuti Penjajah
Baca: Pilot TNI Untuk Pesawat F-16 Ternyata Dilarang Terbang Saat Pilek & Harus Kenakan Seragam Khusus ini
Kisah-kisah menarik pasukan elite Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.
Seperti kemampuan intelijen yang tak diragukan lagi.
Satu di antaranya kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.
Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.
Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.
Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.
Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.
Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.
Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret, hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.
Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah.
Dia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.