Sudah Tepatkan Anak-anak yang Memanggil Ayahnya Abi? Ustaz Abdul Somad: ABI = PAMAN

Penulis: Nani Rachmaini
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJAMBI.COM - Beragam cara orangtua ingin dipanggil dengan panggilan sayang oleh anak-anaknya.

Ada yang ingin dipanggil ayah-bunda, bapak-ibu, mama-papa, mami-papi, dan macam lainnya, termasuk salah satu yang cukup populer adalah panggilan Abi untuk menyebut ayah.

Sudah tepatkah panggilan tersebut? Ternyata Ustaz Abdul Somad melalui ceramahnya, dan disalin dari blog somadmorocco.blogspot.com mempunyai jawaban yang mengejutkan.

Berikut ulasan UAS:

ABI = PAMAN SAYA

Oleh Ustadz Abdul Somad LC MA

Pengantar.
Abdul Somad menulis dalam bukunya berjudul: 37 Masalah Populer:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ
Dari Anas, sesungguhnya seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?”.
Rasulullah Saw menjawab, “Di neraka”.
Ketika laki-laki itu pergi, Rasulullah Saw memanggilnya, “Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka”. (HR. Muslim).

Yang dimaksud dengan bapak dalam hadits ini adalah paman Rasulullah Saw, yaitu Abu Thalib. Bukan Abdullah. Karena orang Arab biasa menyebut paman dengan sebutan (أَبِي).

AZ mengomentari ini di salah satu radio di Pekanbaru pada hari Senin 25 November 2014. “Mana ada orang Arab memanggil Abi kepada pamannya. Bahasa Arab mana itu???!!!”. Sambil tertawa melecehkan. Seakan-akan Abdul Somad ngawur, tidak faham bahasa Arab.

Lalu dikomentari oleh murid AZ: “Ternyata lain ya bahasa Arab Mesir dengan bahasa Arab Madinah?!”. Membumbui pelecehan gurunya.

Inilah yang melatarbelakangi Abdul Somad membuat tulisan ini sebagai:

Jawaban:
Allah Swt mengajarkan kepada kita, jika bersilang pendapat dalam suatu masalah, hendaklah kembali kepada al-Qur’an, Sunnah dan fatwa ulama yang benar. Bukan kepada hawa nafsu. Sekarang, mari kita lihat apa kata Allah Swt dalam al-Qur’an tentang penggunaana kata Abu/Abi untuk paman.

DALIL AL-QUR’AN DAN PENDAPAT KALANGAN SALAF.
وقد وجه من حيث اللغة بأن العرب تطلق لفظ الأب على العم إطلاقا شائعا وإن كان مجازا، وفي التنزيل ( أم كنتم شهداء إذ حضر يعقوب الموت إذ قال لبنيه ما تعبدون من بعدي قالوا نعبد آلهك وإله آبائك إبراهيم وإسماعيل وإسحاق) فأطلق على إسماعيل لفظ الأب وهو عم يعقوب كما أطلق على إبراهيم وهو جده.
Menurut bahasa, orang Arab menggunakan kata Abu/Abi untuk paman, penggunaan ini berlaku umum, meskipun maknanya majaz (kiasan). Dalam al-Qur’an disebutkan: “Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu), Ibrahim, Ismail dan Ishaq”. (Qs. al-Baqarah [2]: 133). Digunakan kata Abu (Bapak/Ayah)) terhadap Isma’il, padahal Isma’il itu paman nabi Ya’qub. Ibrahim juga disebut Abu (Bapak/Ayah), padahal Ibrahim itu kakek”. (al-Hawy li al-Fatawa karya Imam as-Suyuthi: 3/318).
Selanjutnya Imam as-Suyuthi menyebutkan beberapa riwayat tentang penggunaan Kata Abu (Bapak/Ayah) untuk paman:

Riwayat Pertama:
أخرج ابن أبي حاتم عن ابن عباس أنه كان يقول الجد أب ويتلو (قالوا نعبد آلهك وإله آبائك الآية)
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Kakek pun disebut Abu (Bapak/Ayah)”. Kemudian beliau membacakan ayat: “Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu)”. (Qs. al-Baqarah [2]: 133).

Riwayat Kedua:
وأخرج عن أبي العالية في قوله وإله آبائك إبراهيم وإسماعيل قال سمي العم أبا.
Diriwayatkan dari Abu al-‘Aliyah tentang ayat: “dan Tuhan bapak-bapakmu (nenek moyangmu) Ibrahim, Ismail dan Ishaq”. Paman disebut Abu (Bapak/Ayah). (Qs. al-Baqarah [2]: 133).
وأخرج عن محمد بن كعب القرظي قال الخال والد والعم والد وتلا هذه الآية.

Riwayat Ketiga:
Diriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qarzhi, ia berkata, “Paman dari pihak ibu disebut bapak/ayah, paman dari pihak bapak pun disebut bapak/ayah”. Kemudian beliau membacakan ayat di atas.

Halaman
12

Berita Terkini