Tak Mau Ambil Pusing, Bahasa Jawa Digunakan TNI Dalam Mudahkan Istilah Teknis Senjata AK-47

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru

Tapi ada keunikan tersendiri ketika AK-47 digunakan oleh pasukan TNI.

Khususnya ketika AK-47 akan ditembakkan karena bisa disetel secara otomatis atau disetel untuk menembakan peluru satu demi satu.

Soal keunikan ini, Hendro Subroto, dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, mengisahkannya secara khusus.

Baca: Jadi Ratu Modeling, Begini Perjalanan Titi Qadarsih Artis Tahun 70-an yang Multitalent

Baca: Link Download Pengumuman Seleksi Administrasi Kemendikbud Disini, 21 Ribu Peserta Lolos

Baca: Wabup Sarolangun Sidak Proyek Rumah Sakit

Untuk menembak secara otomatis maka ada semacam kait yang harus diposisikan pada huruf OB. Sedangkan setelan pada huruf OA adalah untuk menembak satu-satu.

Posisi setelan untuk huruf OB dan OA berada di atas picu.

Kadang untuk mengingat singkatan yang sebenarnya berasal dari bahasa Rusia itu, para prajurit yang kebanyakan berasal dari Jawa tak mau pusing-pusing.

Huruf ‘OB’, agar mudah diingat lalu diartikan ke dalam bahasa Jawa dengan istilah "okeh banget" yang berarti banyak sekali.

Pasalnya tembakannya menyembur secara otomatis dan peluru yang keluar dalam jumlah banyak.

Senapan AK-47 (Intisari)

Sedangkan huruf OA diartikan sebagai "ora akeh" yang bermakna ‘tidak banyak’ mengingat peluru yang keluar hanya satu-satu setiap ditarik picunya.

Lebih dekat dengan AK-47

AK-47 merupakan senjata yang diciptakan secara otodidak oleh Mikhail Kalashnikov, anak seorang petani.

Dia terinspirasi untuk menjadi pembuat senjata selama Perang Dunia II, setelah dia mendengar keluhan tentang buruknya kualitas dari senjata ringan buatan Rusia dari para tentara Rusia yang cedera.

Upayanya untuk menjadi perancang senjata sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1941, saat dia terluka saat menjadi tentara merah dalam Battle of Bryansk.

Perang ini juga yang menjadi salah satu sumber inspirasi Kalashnikov dalam membuat AK-47, karena saat itu dia bermimipi dapat membuat senjata yang mampu memukul mundur tentara Jerman.

Setelah berhasil memulihkan diri dari luka-luka yang dialaminya tersebut, Kalashnikov ditugaskan di bagian perancangan senjata Tentara Merah.

Baca: Jejak Karier Titi Qardasih, Ratu Modelling Indonesia yang Anak Menteri Meninggal Dunia

Halaman
1234

Berita Terkini