Keunggulan 'Nurtanio', Pesawat N219 Buatan Dalam Negeri yang Bakal Dapat Sertifikat Operasi 2019

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat N219 saat saat roll out di hangar PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12/2015). Pesawat ini memiliki daya dukungnya dua mesin turboprop masing-masing bertenaga 850 SHP.(Reska K. Nistanto/KOMPAS.com)

Kelebihan pesawat ini, mampu terbang dan mendarat di landasan pendek, sehingga mudah beroperasi di daerah-daerah terpencil.

Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya. Selain itu memiliki pintu fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.

Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam.

Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.

Unggul di wilayah tebih pegunungan

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot dan kecepatan terendah mencapai 59 knot.

Dengan batas seperti itu, artinya saat kecepatan cukup rendah, namun pesawat masih bisa terkontrol. Kondisi itu penting, terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.

Sejarah panjang

Sejarah pesawat N219 menarik diketahui. PT Dirgantara Indonesia telah sukses melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada 16 Agustus 2017. Uji terbang dilakukan menggunakan purwarupa pesawat N219 selama 340 jam untuk mendapatkan type certificate (TC) (wikipedia).

Setelah melakukan uji coba penerbangan beberapa kali, pada 10 November 2017 pesawat N219 diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pesawat ini bertempat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Mengapa diberi nama Nurtanio?

Nama Nurtanio dipilih Presiden Jokowi sebagai penghargaan kepada Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo, yang merupakan sosok perintis industri pesawat terbang Indonesia.

Spesifikasi N219

  • Fitur utama
  • Fungsi: angkut penumpang dan kargo (multifungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
  • Kapasitas: 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
  • Kinerja lepas landas dan mendarat: jarak pendek/STOL (435 m)
  • Biaya operasional: rendah
  • Mesin: 2 x 850 shp

Kinerja

  • Kecepatan jelajah maksimum: 210 KTS
  • Kecepatan jelajah ekonomis: 170 KTS
  • Jarak tempuh maksimum: 828 Nm
  • Jarak tempuh (dengan 19 penumpang): 480 Nm
  • Jarak lepas landas (halangan 35 kaki): 435 m, ISA, SL
  • Jarak mendarat (halangan 50 kaki): 509 m, ISA, SL
  • Kecepatan jatuh (stall): 59 KTS
  • Berat lepas landas maksimum (MTOW): 7.030 kg
  • Muatan Maksimum: 2.313 kg
  • Tingkat panjat 24.000 kaki/menit (semua mesin operasi)
  • Jarak lepas landas: 435 m

Peminat

  • Aviastar Mandiri: 20 unit (firm), 10 (opsional)
  • Trigana: 10 unit (firm), 5 (opsional)
  • Gatari Air Service: 3 (firm), 2 (opsional)
  • Pelita Air Service: 1 (firm), 20 (opsional)
  • PEMDA Puncak Papua: 1 unit (firm)
  • TNI AD: 12 unit (firm)
  • TNI AL: 6 unit (firm)
  • Pesawat setara
  • Twin Otter
  • Harbin Y12

Bagaimana, keren kan pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia ini.

Baca: Modal Gadget Perang Udara, Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Siapkan Masing-masing 200 Operator

Baca: Sumber Kekayaan Ahok, Duit Tetap Mengalir Meski Dalam Penjara, Punya Investasi

Baca: Cara Foto Selfie Pendaftaran CPNS 2018, Posisi Tangan dan Kartu yang Benar

Berita Terkini