TRIBUNJAMBI.COM - Selama sekira 50 tahun dalam "kuasa" asing, tambang Grasberg di Timika, Papua, kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Beberapa waktu lalu, Pemerintah RI meneken kesepakatan awal dengan Freeport McMoran (FCX) untuk mengambil alih 51 persen saham di PT Freeport Indonesia (PTFI).
Gasberg merupakan tambang emas terbesar yang berada di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Lokasi Gasberg berada di Provinsi Papua, tepatnya di pegunungan. Untuk membangun pertambangan di pegunungan membutuhkan biaaya miliaran dollar Amerika.
Data yang dihimpung, Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas dan 174.458.971 gram perak.
Apabila melihat penampakan Gasberg dari citra satelit, bentuknya seperti lingkaran. Dalam jarak lebih dekat lagi, terlihat terlihat garis-garis melingkar serupa ulir di baut.
Kedalaman tambang Grasberg lebih dari 1.000 meter. Artinya itu mengalahkan gedung tertinggi dunia di Dubai.
Apabila Anda penasaran melihatnya, bisa menggunakan fasilitas Google Maps yang disediakan Google. Ketik kata kunci "Gasberg", secara otomatis mesin akan mencari dan memperlihatkan citra dari satelit.
Namun, tidak diketahui update waktu dari citra satelit yang ditampilkan.
Sebagai gambaran, berikut ini capture foto citra Gasberg dari ketinggian hingga mendekat ke dasar, hasil penelusuran tribunjambi.com:
1. Ketinggian
Baca: Syok Bukan Kepalang, Anggota Separatis GAM ini Dibekuk Kopaska Usai Dijebak saat Ambil Uang Tebusan
2. Mendekat terlihat ulir
3. Lebih dekat terlihat jalur
Baca: Komentari Bonus Atlet Indonesia di Asian Games 2018, Media Malaysia: Akan Jadi Miliarder Dadakan
4. Tambah dekat terlihat dinding
5. Semakin dekat terlihat titik-titik
Baca: Joget Dayung Joko Widodo Ditirukan Dua Personil Super Junior, Lihat Aksi Mereka
6. Tambah rendah terlihat aktivitas
7. Mendekat terlihat kotak-kotak dengan posisi terpola
8. Paling dekat terlihat seperti genangan air
Baca: Link Live Streaming Bulutangkis Individu Indonesia Siang Ini Pukul 12.30 Asian Games 2018
Awal mula penemuan
Data di situs wikipedia Indonesia, menjelaskan awal mula penemuan tambang tersebut.
Pada 1936, geologis Belanda bernama Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia. Dia datang untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Irian Jaya di Papua Barat.
Jean membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan.
Pada 1939, Jean mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore").
Namun, lantaran peristiwa Perang Dunia II mengakibatkan laporan tersebut tidak diperhatikan.
Baru dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson yang bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut.
Saat itu, Wilson dalam tuga mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut, setelah dia membaca laporan Jean.
Wilson tertarik untuk ke Irian. Kemudian dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg.
Ekspedisi yang dipimpin Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Baca: Syahrini Potong Rambut Lebih Pendek, Bagian Leher Sita Perhatian
Baca: Segera Backup Data WhatsApp atau Hilang Selamanya, Ini Tahapan Supaya Aman
Baca: Tantangan Highlander, Penampakan Puncak Gunung Rinjani via Google Maps, Jalur Pendakian Ditutup