TRIBUNJAMBI.COM - Sosok ustaz Abdul Somad sangat banyak dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Sering berkeliling Indonesia memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan hati.
Pria dengan perawakan sederhana tersebut ternyata bukan keturunan orang biasa.
Moyangnya adalah Syekh Abdurrahman yang pernah belajar ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi.
Sepulangnya dari Mekkah, Syekh Abdurrahman menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.
"Lalu dibuatnyalah rumah yang masih ada sampai sekarang, namanya rumah besar, satu arsitek dengan Istana Lima Laras di kabupaten Batubara, Sumatera Utara," ujar Ustaz Abdul Somad.
Baca: Klasemen Sementara Grup A & B Piala AFF U-16 2018, Malaysia Berpeluang Bertemu Indonesia
Di tempat itulah Syekh Abdurrahman membangun biduk rumah tangga hingga turun-temurun sampai ke generasi Ustaz Abdul Somad.
"Kemudian beranak pinaklah Syekh Abdurrahman tadi, punya anak perempuan bernama Siti Aminah, Siti Aminah punya anak perempuan bernama Hajjah Rohana, Hajjah Rohana punya anak itulah saya Abdul Somad," tutur UAS.
Walaupun moyangnya adalah seorang Syekh, Ustadz Abdul Somad tidak dianggap demikian, sebab Sumatera Utara menganut paham patrilinial atau berdasarkan keturunan ayah.
"Tapi saya tidak dianggap keturunan Tuan Syekh karena dari pihak perempuan. Makanya kalau ada yang bertanya keturunan Tuan Syekh, tidak saya bilang. Terus, ayah saya petani, orang biasa. Kami bukan keturunan bangsawan, bangsa yang hidup di awan," kata UAS.
Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan dasar di SD Al-Washliyah Medan dan tamat tahun 1990.
Baca: Kasus Pemukulan Reporter Kompas TV Jambi Sampai ke Telinga Kapolda, Polisi Telusuri Pelaku
Ia lalu melanjutkan ke MTs Mu'allimin Al-Washliyah yang juga masih di Medan dan tamat tahun 1993.
Selama satu tahun setelahnya, UAS menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Arafah, Deliserdang, Sumatera Utara.
Kemudian keluarga UAS memutuskan untuk merantau ke Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, bekas kerajaan Melayu Pelalawan yang merupakan pecahan dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Di tanah perantauan itu UAS melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu sampai lulus tiga tahun kemudian.