Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Selain menemukan harga ayam dan telur yang naik, saat monitoring harga Sembako di Pasar Tradisional Talang Babat, pihak Disprindag juga menemukan pedagang menjual daging beku di atas HET.
Daging beku di pasar Talang Babat, Tanjabtim dijual oleh pedagang senilai Rp 130 ribu. Itu jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah senilai Rp 80 ribu.
Saat dikonfirmasi, Kabid Perdagangan Disprindag Tanjabtim, M Awaludin membenarkan hal tersebut.
Dia menerangkan bahwa pedagang menjual daging beku itu sebenarnya juga baru mencoba menjualnya, karena anggapan selama ini warga Tanjabtim enggan mengkonsumsi daging beku.
"Memang ditemukan ada daging beku yang dijual dan dibeli oleh masyarakat. Lalu menurut pengakuan pedagang, mereka membawa daging beku lebih kurang 20 kg dari Kota Jambi, dan memang mereka menjual dengan harga yang sangat jauh dari harga yang ditentukan yaitu Rp 130," kata M Awaluddin, pada kamis (17/5).
Lanjut Awaluddin, seharusnya harga daging beku yang dikeluarkan daging Bulog, HET-nya hanya Rp 80 ribu.
"Kamipun mungkin bersama tim nantinya mengkomunikasikan dengan Bulog, rupanya asumsi masyarakat Tanjabtim tidak mau beli daging beku, dengan adanya temuan tadi terbantahkan," ujar Awaluddin.
Maksudnya kalau memang masyarakat Tanjabtim mau mengkonsumsi daging beku, pemerintah akan memfasilitasi Bulog untuk melakukan operasi pasar daging beku di Tanjabtim.
"Ini yang perlu ditindaklanjuti sekarang ini, apalagi mendekati Lebaran. Mudah-mudahan daging beku bisa dijual Bulog di Tanjabtim, kami fasilitasi, masyarakat juga kita sosialisasikan, karena harga daging beku memang murah," pungkas Awaluddin. (*)