TRIBUNJAMBI.COM - Seringnya mendapat laporan dari masyarakat tentang dugaan adanya bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati jajaran polisi wanita.
Salah satunya menggugah hati nurani Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rochana Sulistyaningrum.
Tak tanggung-tanggung, ia pun terjun langsung ke lapangan membuktikan kebenaran dari laporang masyarakat tersebut.
Sasaran pertama dalam penyamarannya yaitu lokasi di Warung Kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.
Baca: Curhat Sule, Jatuh Bangun untuk Dapatkan Hati Lina, Harus Berakhir dengan Perceraian
Berikut kisah sang Kapolsek yang menyamar jadi PSK yang dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
1. Awalnya bergerak sendiri
Sepekan sebelum melakukan penggerebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.
Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar. Ia mulai bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.
2. Modus warung kopi
Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk jualan kopi dan makanan.
Sehingga warga hanya tahu itu warung kopi. Pemiliknya cukup rapi mengelabuhi karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.
Baca: Jauh dari Gosip, Sule Digugat Cerai Istri, Ini 5 Potret Mesra Terakhir
3. Mempercantik diri
Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu kemudian memutuskan untuk menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.
Untuk memuluskan penyamarannya itu, ia lantas mempercantik diri serta mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).
"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana.