Laporan wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Menanggapi tingginya Angka Putus Sekolah di Kota Jambi yang mencapai angka 293 siswa mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, Ketua Komisi IV DPRD kota Jambi Abdullah Taif menyebutkan bahwa Angka Putus Sekolah di Kota Jambi bukan lagi disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua siswa. Karena saat ini pemkot Jambi sudah memberikan sekolah gratis apalagi bagi siswa yang tidak mampu.
"Sekarang pendidikan di Kota Jambi sudah gratis kok, sehingga tidak ada alasan faktor ekonomi jika memang berniat untuk sekolah," katanya.
Baca: Disdik Kota Jambi Bantah Angka Putus Sekolah di Kota Jambi Capai 293 Siswa
Menurutnya, saat ini karakter moral anak di Kota jambi sudah rusak. Hal inidisebabkan karena banyaknya game online terutama warnet di Kota Jambi. Selain itu bebasnya peredaran narkoba di Kota Jambi juga menjadi penyebab rusaknya mental anak bangsa.
"Anak-anak yang tidak mampu membeli narkoba maka akan membeli lem aibon untuk dihisap. Hal ini menyebabkan rusaknya mental anak-anak," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa dalam permainan game online, otak anak-anak sudah diajarkan dengan hal-hal yang tidak baik. Seperti membunuh, menembak, mencuri dan lainnya.
Untuk itu, dirinya meminta Pemkot Jambi gencar untuk melakukan penertiban game online di Kota jambi. Terutama menertibkan anak-anak yang saat jam belajar masih berada di warnet.
Baca: Tangan Kebas karena Kerap Tidur Berbantalkan Lengan, Wanita Ini Tak Menyangka Akibatnya
Baca: Kasus Suap Pengesahan APBD Jambi - Pengakuan Mengejutkan M Juber Soal Uang Ketok Palu 2017
"Dalam hal ini kita minta Satpol PP kota Jambi lebih intens lagi dalam melakukan razia. Kalau sekarang memang sudah aktif melakukan razia tapi belum maksimal. Jika lebih maksimal misalnya setiap hari, tentu anak-anak takut untuk kabur dari sekolah," ujarnya.
Selain itu, menurutnya peran pendidikan anak-anak bukan hanya terletak pada guru dan sekolah. Melainkan orang tua sangat berperan aktif untuk membangun pendidikan anak yang berakhlak dan bermoral.