Baca tanpa iklan
Dia mengatakan PT Jasa Raharja proaktif dalam mendata korban kecelakaan dan ahli waris untuk korban meninggal dunia serta menerbitkan surat jaminan perawatan bagi korban yang mengalami luka-luka di rumah sakit.
"Begitu dapat informasi kita langsung turun ke lapangan. Kita langsung mendatangi Klinik Ceria, Rumah Sakit Bersaudara, dan RSUD H Hanafie untuk mendata korban yang meninggal dan dirawat," ucap Erwin.
Erwin Sudrajat menyampaikan pihaknya sebagai pelaksana amanat UU Nomor 33 dan 34 Tahun 1964 yang memberikan perlindungan bagi masyarakat yang mengalami kecelakaan lalu lintas jalan dan angkutan penumpang umum.
"Semua Korban Kecelakaan terjamin oleh Jasa Raharja," kata Erwin Sudrajat.
Dia mengatakan tiga orang korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Tiga orang tersebut adalah sopir dan kondektur mobil truk, serta kondektur bus ALS. Sementara seorang penumpang bus ALS meninggal di Rumah Sakit Bersaudara.
"Langkah awal yang kita ambil adalah menjamin biaya pengobatan korban kepada rumah sakit. Kalau untuk yang mengalami luka kita akan berikan surat jaminan biaya rawatan maksimal Rp 20 juta selama di RS. Sementara yang meninggal dunia diberikan santunan sebesar Rp 50 juta akan diserahkan kepada ahli waris korban yang sah," jelasnya.
Erwin menyebutkan pihaknya telah melaksanakan MoU dengan rumah sakit di Muara Bungo. Dengan adanya MoU tersebut korban tidak perlu mengeluarkan biaya selama dirawat.
"Korban yang meninggal dunia berdomisili di Sumatera Utara karena kita sudah online seluruh Indonesia kami limpahkan berkas ke cabang Sumatera Utara agar dapat dibayarkan didomisili ahli waris," tambahnya.
Baca: Tindakan Bejat Muksin, Aksi Tukang Ojek Akhirnya Dibongkar Polisi