TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sedikit demi sedikit modus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik (e KTP) disertai bagi-bagi duit ke DPR terungkap dalam sidang perkara korupsi e KTP dengan terdakwa mantan Ketua DPR Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (12/3/2018).
Saksi Muhammad Nur alias Ahmad menyebut keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, yang memerintahkan pengambilan uang dan mengganti kode uang untuk merah, kuning, dan biru di DPR menjadi merek minuman keras atau beralkohol.
Ahmad merupakan pegawai PT Murakabi Sejahtera, sekaligus anak buah Irvanto Hendra dan Irvanto merupakan direktur di perusahaan tersebut.
"Di pemberian yang ketiga, ada tulisan Vodca, MC Guire, dan Chivas Regal. Saya ingatnya cuma tiga, tapi seingat saya ada lima. Hanya tiga yang saya ingat," ungkap Ahmad.
Hal itu diungkapkan Ahmad saat dikonfrontir dengan saksi Riswan alias Iwan Barala, marketing manager PT Inti Valuta dalam persidangan Setya Novanto.
Saksi Iwan pada persidangan Novanto Senin (5/3/2018) lalu mengatakan, terjadi penyerahan uang $ 3,5 juta Amerika, dari money changer nya kepada keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi sebanyak tiga kali melalui kurir Ahmad.
Menurut Iwan, awalnya Irvanto mendatanginya dan mengatakan memiliki uang di luar negeri.
Uang yang dimaksud berasal dari Biomorf Mauritius, salah satu perusahaan yang merupakan vendor produk biometrik untuk proyek pengadaan e KTP di Kemendagri.
Baca: Berkendara di Belakang Truk, Alami Nasib Tragis Saat Truk Ngerem Mendadak
Baca: Zola Akan Bersaksi, PH Terdakwa Minta Tiga Saksi ini Dihadirkan Lagi
Baca: Ssssttt! Jangan Kombinasikan Makanan Ini saat Acara Resmi atau Kencan, Bikin Gampang Kentut
Saat itu, Irvanto meminta penarikan uang itu tidak melalui sistem transfer langsung antar bank, melainkan melalui barter antar sesama money changer.
Setelah itu, Iwan menghubungi Juli Hira yang memiliki koneksi money changer di luar negeri.
Selanjutnya Iwan memberikan nomor rekening yang diberikan oleh Irvanto kepada Juli Hira.
Dalam prosesnya, uang dari biomorf Mauritius ditransfer kepada beberapa perusahaan yang menjadi klien sejumlah money changer di Singapura.