Tanjakan Emen, Langganan Kecelakaan Maut dan Misteri Kebiasaan Para Sopir Melempar Rokok di Lokasi

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018).

Kala itu, tutur Dadan dalam tulisannya berjudul "Melewati Legenda Tanjakan Emen, Ciater Subang", kendaraan yang disopiri Emen terbalik dan terbakar.

Nahas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas.

Konon, saat itu, Emen dikenal sebagao satu-satunya sopir yang berani mengemudikan kendaraan pada malam hari.

"Setelah peristiwa itu, warga sekitar meyakini arwah Emen bergentayangan dan mengganggu para pengemudi yang berani melintas di daerah tersebut, terutama pada malam hari. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini," tuturnya.

Tak sedikit pula, sambungnya, terjadi peristiwa aneh seperti kendaraan tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang kendaraan bermotor kesurupan saat melintasi Tanjakan Emen.

Versi lain tentang asal usul "Tanjakan Emen" menyebutkan, nama tersebut mulai melekat saat ada seseorang bernama Emen menjadi korban tabrak lari di daerah itu.

Kemudian, mayat Emen bukannya ditolong malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan tersebut.

Tak diketahui kapan terjadi peristiwa tabrak lari tersebut. Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan menuntut balas.

Meski memiliki dua versi, tapi menurut kepercayaan warga setempat, agar tak "diganggu", para pengemudi biasanya menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan.

Itu sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen.
Konon, dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.

Warga Dimakamkan Secara Massal

Warga membantu polisi dan petugas Dinas Perhubungan Tangerang Selatan memasang garis pembatas di seberang Masjid Nurul Iman, Jalan Legoso Raya, Ciputat Timur, Minggu (11/2/2018).

Garis pembatas tersebut nantinya untuk tempat mobil ambulans yang membawa warga meninggal rombongan piknik bus pariwisata Premium Passion yang kecelakaan di tanjakan Emen, Subang, Sabtu (11/2/2018).

Rencananya, warga Ciputat korban meninggal akan disalatkan di Masjid Nurul Iman lalu dimakamkam massal di Pemakaman Taman Legoso, Minggu (11/2/2018).

"Ini buat tempat steril nanti kalau mobil ambulans datang," ujar Dadan, petugas Dinas Perhubungan Tangerang Selatan.

Garis pembatas dari tali rafia itu melintang dari halaman depan Perumahan Graha Puri Laras yang persis di seberang Masjid Nurul Iman.

Pantauan TribunJakarta.com terlihat masih banyak warga yang berada di dalam garis pembatas.

Berita Terkini