Namun orang tua bocah itu curiga.
Jasad mereka ditemukan sekitar 3 km dari rumah, jadi tidak mungkin mereka tersesat.
Selain itu, jika mereka kedinginan, mengapa mereka melapas pakaian dan sepatunya.
Jasad bocah katak ditemukan (2002) (via Wordpress)
Tak hanya itu, polisi sudah ratusan kali mencari mereka di tempat yang sama, mengapa baru 11 tahun kemudian ditemukan?
Setelah diotopsi, teori hipotermia yang dikemukakan polisi terbukti salah.
3 dari bocah itu memiliki luka di kepalanya, seperti dipukul benda tajam.
Selain itu, ada bekas darah di 2 tulang tengkorak bocah itu, serta ditemukan lubang bekas tembakan.
Polisi merumuskan fakta baru, kelima bocah itu tak hanya hilang, tapi juga dibunuh.
Setelah itu, kasus mereka pun tak berkembang.
Kelima bocah kodok itu dimakamkan dengan pantas pada 25 Maret 2004.
Tulang tengkorak mereka didonasikan ke Universitas Gyeongbuk untuk riset medis.
Pada tahun 2006, kaus mereka mencapai undang-undang pembatasan kasus pembunuhan yaitu 15 tahun.
Artinya, kasus mereka sudah tak bisa lagi dituntaskan.
Namun pembatasan kasus 15 tahun itu telah dihapus pemerintah Korea pada Juli 2015, sehingga mungkin ada harapan Frog Boys dan keluarganya bisa mendapat keadilan.
Meski begitu, hingga sekarang tak ada lagi perkembangan kasus tersebut.
Hanya pada tahun 2011, film berjudul Children dibuat untuk mengenang kasus bocah katak tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)