10 Fakta Pembunuhan Sadis dan Kanibal di Jambi, Ngeri Makan Kelamin Korban Agar Tak Dihantui

Penulis: Abdullah Usman
Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Mansur selama ini bekerja pada korban, sebagai penjaga kebun dan juga tukang panen.

Dia menyebut sudah tiga tahun bekerja di kebun tersebut. Pekerjaan itu juga yang membuatnya menghabisi nyawa bosnya, karena sakit hati dan dendam.

2. Tersangka menyebut Dasrullah tidak pernah mengeluarkan gaji mereka selama tiga tahun bekerja di kebun sawit milik Korban.

Sudah ditagih berkali-kali tapi tak juga dikasih oleh korban. Dia merasa telah diperlakukan secara tidak adil.

"Selama kita kerja lebih kurang 3 tahun, tidak sekalipun gaji dibayarkannya.
Awalnyo dijanjikan sebulan Rp 2 juta perorang, tapi tidak dibayarkannya juga," ungkap Mansyur.

3. Sakit hati gajinya tak juga dibayarkan yang membuatnya berniat untuk menghabisi nyawa Dasrullah.

Dia telah menyusun rencana pembunuhan seminggu sebelum peristiwa nahas itu.
Penyusunan rencana tersebut dilakukan saat Dasrullah sedang pulang ke Solok Selatan, Sumatera Barat.

Hanya dia dan anaknya yang tinggal di pondok kebun.

"Lebih kurang selama satu minggu rencana pembunuhan tersebut disusun, hingga waktunya eksekusi langsung dilakukan," ujarnya tenang.

4. Eksekusi terhadap korban dilakukan secara sadis.
Mansur menceritakan menghabisi korbannya menggunakan sebilah golok. Eksekusi itu dilakukannya pada saat korban sedang tidur di pondoknya. Dia mendekati korban sembari membawa golok di tangannya.

"Saat kejadian korban sedang tertidur di pondok. Pas lagi tidur itulah saya datang dan langsung membacok bagian lengan hingga ke perut korban," ungkapnya.

Dia melihat korban ternyata masih hidup. "Langsung sayo bacokkan lagi ke arah leher korban hingga dia tewas," jelasnya.

5. Setelah memastikan korban meninggal, Mansur dibantu anaknya, RF, mengamankan mayat korban untuk dikubur.

Mereka membawa korban ke arah sungai, masih di dalam areal perkebunan sawit milik korban.

6. Sebelum dikubur, tersangka memotong alat vital korban. "Setelah saya potong baru dikuburkan. Alat vitalnya saya bawa ke pondok," ungkapnya.

Halaman
123

Berita Terkini