OTT KPK di Jambi

Saksi Mata Lihat Haji Sai dan Pejabat Jambi Diciduk KPK, "Senyap, Dak Ada yang Curiga"

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haji Sai (kiri) saat digiring masuk ke Polda Jambi, Selasa (28/11/2017), dan gambar kiri saat pemeriksaan di Polda Jambi.

"Dari pagi, sekitar jam 10 sudah ada datang tiga orang duduk. Terus dak lama datang dua orang lagi, dak lama ada lagi, sebelum Pak Haji Sai datang kalau dak salah namanya itu," katanya. Sai yang ia maksud adalah Asisten III Pemprov Jambi, Saipudin.

Sekitar pukul 14.00 WIB siang, satu unit mobil berwarna kuning dengan seorang sopir berbaju PNS tiba. Mobil ini terparkir di pinggir jalan di depan rumah makan.

"Datang orang buka pintu, ngambil kantong plastik hitam besar," kata Dewa menceritakan detik-detik OTT.

"Sesudah itu plastik dibawa, dipindahkan ke mobil satunya yang sudah parkir di dekatnya. Waktu itu lah datang tiga orang dari belakang langsung nangkap," tutur Dewa.

Ia juga mengatakan melihat orang-orang yang diduga dari KPK menghentikan pria berpakaian PNS tersebut. Penyidik KPK tersebut lantas memeriksa isi kantong plastik yang diduga berisi uang yang baru saja dipindahkan ke mobil tersebut.

"Sudah dipindah langsung diperiksa, kalau dak salah orang itu nyebut Pak Haji Sai. Setelah kantong plastik diperiksa, handphone-nya juga diperiksa," sambung Dewa.

Masih keterangan Dewa, selain Saipudin ada dua orang lain yang juga dibawa. Mereka tidak diborgol.

“Jadi, semua ada tiga orang kalau ndak salah lihat. Setelah itu yang duduk di meja lainnya keluar semua naik mobil mengiringi mobil KPK," paparnya.

Dewa menambahkan dirinya dan warga lain tak tahu kalau apa yang dilihatnya adalah proses OTT.

"Dak banyak yang tahu, bedalah kayak nangkap penjahat, mereka senyap jadi dak ada yang curiga," pungkasnya.

Terkait transaksi ini diakui Febri bahwa dugaan penerimaan uang terjadi di Jambi.

“Jadi uang kita temukan ada di Jambi. Ada pihak swasta di Jakarta, namun juga ada pihak swasta di Jambi,” sambungnya.

Ia belum bisa menjelaskan secara spesifik dugaan suap APBD ini. Termasuk di bagian mana yang dipengaruhi dalam pemberian itu. Apakah proses proses penyusunan dan pembahasan, atau pengesahan.

“Intinya ada dugaan pemberian sejumlah uang pada penyelenggara negara terkait dengan proses APBD 2018,” tandasnya.

Dari penangkapan di Jambi, KPK membawa sejumlah orang tersebut ke Polda Jambi.

Halaman
123

Berita Terkini