TRIBUNJAMBI.COM, YOGYAKARTA - Korban tewas dalam kecelakaan bus di Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali Kamis (3/11/2016) menjadi dua orang.
Sedangkan 14 orang lainnya luka-luka dan kini dirawat di rumah sakit.
Bus itu mengangkut penumpang umum dan sekelompok rombongan yang akan demonstrasi Jumat 4 November 2016.
Korban kecelakaan yang meninggal dunia ialah Sarjono (47), warga Klegen Gatak, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Jawa Tengah.
Seorang korban meninggal dunia lainnya, Cipto Suwarno (63), warga Sukoharjo, Klaten, meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Tribunjogja.com menelusuri identitas dan alamat Sarjono tersebut.
Hal mengejutkan terjadi karena kepala dukuh Klegen Gatak, Bangunharjo, Sewon, Bantul Mahmud Jamhari menunjukkan buku yasin Sarjono.
Dia katakan, Sarjono sudah meninggal dunia tanggal 23 Mei 2013.
Jika dilihat dari fotocopy kartu keluarga, Sarjono lahir pada 19 Juli 1969.
Artinya, jika dihitung usia Sarjono saat ini 47 tahun.
Sama dengan data yang ada pada daftar korban kecelakaan tersebut.
"Di sini ada yang namanya Sarjono, tapi sudah meninggal lama," jelas Kepala Dukuh Klegen Gatak, Bangunharjo, Sewon, Bantul Mahmud Jamhari.
Dia menjelaskan Sarjono merupakan seorang PNS di Yogyakarta.
Sarjono meninggal karena diabetes dan ginjal
Nama Sarjono korban kecelakaan bus di ruas tol Cipali pada Kamis (03/11/2016) pagi menjadi misteri.
Sarjono yang identitasnya tertulis warga kampung Klegen Gatak, Bangunharjo, Sewon ketika ditelusuri ternyata fiktif.
Sarjono yang ada di kampung tersebut adalah Sarjono seorang PNS yang bekerja di Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta telah meninggal sejak 23 Mei 2013.
"Cuci darah sakit gula dan ginjal. Cuci darah seminggu dua kali dan meninggal tahun 2013," jelas Siti Imronah, adik sepupu Sarjono.
Mengutip dari Kompas.com, bus pariwisata dengan nomor polisi AA 1600 G tersebut terguling di Km 115.200.
Bus yang Ditumpangi Para Pendemo 4 November Kecelakaan