Di Jambi, 15 Orang Hilang Diduga Ikut Gafatar

Penulis: Rian Aidilfi Afriandi
Editor: Deddy Rachmawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poniati menunjukkan foto anaknya yang sudah menghilang 6 bulan sejak ikut Gafatar.


Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rian Aidilfi Afriandi.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Direktur Intelkam Polda Jambi, Kombes Pol Chaerul Yani mengatakan, berdasarkan laporan terkait korban hilang mengikuti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ada tiga keluarga korban yang melapor ke Polda Jambi.

"Dua keluarga tersebut dari Tebo, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Barat. Dari satu keluarga yang melapor, ada lebih dari satu orang anggota keluarganya yang ikut ormas tersebut," katanya, Rabu (20/1).

Menurutnya, di Provinsi Jambi ada sekitar 15 orang korban hilang dinyatakan meninggalkan rumah diduga bergabung dengan Gafatar.

"15 orang itu dari keluarga yang berbeda-beda. Saya tidak hafal datanya secara pasti. Namun yang melapor ke Polda Jambi ada tiga keluarga. Dari satu keluarga itu ada lebih dari satu anggota keluarga yang ikut gabung Gafatar," jelasnya.

Ia menuturkan, Gafatar belum bisa disebut melanggar hukum, karena sejauh ini belum ada laporan terkait pelanggaran hukum dari ormas yang terdaftar di Kesbangpol tersebut.

"Terakhir mereka melakukan kegiatan yang intinya positif seperti kerja bakti, pengobatan umum bersama salah satu instansi. Kalau mereka melanggar hukum maka akan kita dalami dulu. Tindakan kita yakni melakukan pengawasan terhadap ormas. Kalau mereka melanggar hukum akan berursan dengan kepolisian," tuturnya. (*)

Berita Terkini